Guru-guru Sekolah Swasta di Bekasi Ini Mundur Massal, Alasannya Kerja bak ART

BEKASI, iNewsBekasi.id- Sejumlah guru di salah sekolah swasta di Jalan Baru Perjuangan RT 04/11 Marga Mulya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, ramai-ramai mengundurkan diri. Mereka mengundurkan diri lantaran bekerja di luar job desk sebagai pengajar.
Salah satu guru Salsabila Syafwani mengatakan, dikontrak sebagai tenaga pendidik di sekolah tersebut. Namun, tugas yang diberikan pihak yayasan justru diluar sebagai guru.
"Saya diberikan penugasan layaknya Asisten Rumah Tangga (ART)," katanya kepada wartawan.
Hal senada juga disampaikan guru bernama Anisa Dwi Zahra. Dia mengaku pernah ditugaskan membeli ayam goreng untuk anak pemilik yayasan ke Jatiasih.
Meski diberikan uang bensin, Anisa mengaku keberatan karena jaraknya yang jauh.
Guru lainnya Raihan Tri Wahyudi menambahkan, setiap hari sebelum bekerja, diminta pemilik yayasan untuk mengantar sekolah anak-anaknya.
Tak hanya para guru, sejumlah wali murid juga mengeluhkan hal serupa. Salah seorang wali murid Nurhaliza (33) menuturkan, fasilitas yang diberikan sekolah tidak sesuai seperti yang dijanjikan.
"Sekolah menjanjikan ada fasilitas konseling dari psikolog untuk anaknya yang sekolah di tempat tersebut.
Namun, kenyataannya, janji itu tidak terealisasi," tuturnya.
Dia berharap pengelola sekolah dapat bertanggung jawab dengan mengembalikan uang orang tua siswa.
"Saya sudah bayar Rp7,3 juta sebaiknya pihak sekolah bertanggung jawab dan mengembalikan uang yang sudah terlanjur bayar," ujarnya.
Wali murid lainnya, Benny Sugeng Waluyo (42) menyekolahkan anaknya yang merupakan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Sugeng sempat mendapat informasi kalau sekolah ini memiliki pembelajaran inklusi yang ada psikolognya.
Sehingga terdapat waktu belajar tambahan untuk terapi klinik, dan itulah yang menjadi alasan dirinya mau memasukkan anaknya ke sekolah ini.
"Selama anak saya sekolah di sini, tidak ada realisasinya," katanya.
Sugeng kecewa karena segala upaya terbaik untuk pendidikan anak diberikan tapi hasilnya sia-sia.
Para orang tua murid melaporkan kejadian ini ke Mapolres Metro Bekasi Kota setelah sebelumnya sempat membuat somasi kepada pihak sekolah, namun tidak ada jawaban.
Editor : Wahab Firmansyah