get app
inews
Aa Text
Read Next : Hasil Seleksi Sekda Kabupaten Bekasi, Endin Samsudin Raih Nilai Tertinggi

Banjir Parah Masih Rendam di Cikarang Utara, Warga Terjebak Tanpa Bantuan

Selasa, 08 Juli 2025 | 12:14 WIB
header img
Salah satu titik banjir di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Foto/Ade Suhardi

BEKASI, iNewsBekasi.id- Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bekasi sejak Senin, 7 Juli 2025, memicu bencana banjir di sejumlah wilayah khususnya di Kecamatan Cikarang Utara. Dua desa, Karangraharja dan Tanjungsari, yang kerap menjadi langganan banjir, kembali terendam hingga ketinggian 150 sentimeter pada malam hari sekitar pukul 23.00 WIB.

Air meluap dengan cepat, merendam ratusan rumah warga di Kampung Kaliulu yang berada di bantaran Sungai Kaliulu. Akibatnya, lebih dari seratus kepala keluarga terpaksa meninggalkan rumah mereka, sebagian besar tanpa tempat pengungsian yang layak.

“Sampai sekarang air masih sepaha orang dewasa. Kami terjebak di rumah karena belum tahu mau mengungsi ke mana,” kata Mulyana (36), warga Kaliulu, saat ditemui pada Selasa pagi. Ia bersama istri dan dua anaknya memilih bertahan di depan rumah sambil berharap air segera surut.

Berbeda dengan Mulyana, Rohimah (66), seorang lansia dari desa yang sama, terpaksa mengungsi ke sebuah warung kosong di pinggir Jalan Urip Sumoharjo. 

Rumahnya sudah tak bisa ditinggali karena air masuk hingga ke seluruh ruangan. “Gak ada tempat lain. Saya tidur di warung, malam tadi juga gak ada kasur, gak ada makanan,” ujarnya.

Menurut Rohimah, bantuan dari pemerintah sejauh ini baru sebatas karpet dan selimut. Sementara kebutuhan dasar seperti makanan siap saji, air bersih, dan obat-obatan belum tersedia. 

“Belum ada nasi, belum ada obat. Kalau begini terus, gimana orang tua kayak saya mau bertahan?” katanya.

Kondisi darurat ini diperparah dengan tidak adanya tenda pengungsian dari pemerintah daerah hingga pagi hari. Sebagian warga masih bertahan di rumah yang terendam, sementara yang lainnya terpaksa tinggal di pinggir jalan atau menumpang di tempat seadanya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi menyatakan masih melakukan proses pendataan korban dan wilayah terdampak. Namun, warga menilai respons pemerintah tidak secepat yang dibutuhkan oleh kondisi darurat di lapangan.

“Evakuasi ada, tapi logistik belum datang. Banyak warga tidur beralaskan lantai, tanpa makanan dan tanpa pertolongan medis,” ujarnya.

Desa Karangraharja dan Tanjungsari memang berada di dataran rendah dengan sistem drainase yang buruk. Warga menyebutkan, banjir besar seperti ini sudah terjadi berulang kali setiap musim hujan. Namun hingga kini, belum ada solusi permanen dari pemerintah.

“Kami capek dengar janji terus. Yang kami butuhkan sekarang bukan hanya bantuan darurat, tapi juga solusi jangka panjang. Jangan tunggu kami jadi korban terus setiap tahun,” tegas Mulyana.
 

Editor : Wahab Firmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut