Pentingnya Peran Aktif Ayah untuk Tingkatkan Kesehatan Anak
BEKASI, iNewsBekasi.id — Penting untuk diingat bahwa memastikan setiap anak tumbuh sehat dan terlindungi adalah tanggung jawab bersama dan itu dimulai dari rumah, di mana keterlibatan aktif kedua orang tua, ayah dan ibu menjadi sangat penting.
Di banyak wilayah di Indonesia, peran ibu sering dianggap sebagai pengasuh utama. Namun, keterlibatannya masih minim. Ini menghambat upaya membangun keluarga yang sehat dan tangguh.
Melihat hal tersebut, salah satu strategi yang digunakan dalam Program Keluarga Siaga Dukung Kesehatan, Siap Hadapi Masa Depan (Sigap), mendorong peran ayah dalam memantau kesehatan keluarga.
Program ini memberdayakan kader kesehatan, fasilitator lokal, dan pembelajaran sesama orang tua melalui kunjungan rumah dan sesi komunitas.
Keluarga Sigap menciptakan ruang di mana ibu dan ayah dapat bertanya, belajar tentang pengasuhan anak usia dini, dan mengambil langkah aktif. Hal ini menjadi standar baru dalam kesehatan keluarga secara menyeluruh.
Salah satu kisah sukses datang dari Desa Pemagkih Barat di Banjar, Kalimantan Selatan. Akhmad Mahfudji, seorang guru dan ayah dari tiga anak. Dulunya mereka memahami bahwa urusan kesehatan dan pengasuhan adalah tanggung jawab istrinya. Namun, pandangannya berubah setelah seorang kader mengunjungi rumahnya dan memperkenalkannya pada Program Keluarga SIGAP.
“Saat mendengar tentang Sigap, saya duduk bersama istri dan kami memutuskan untuk ikut bersama. Sekarang saya tahu, ayah sebagai kepala keluarga saya bukan hanya pencari nafkah, tapi juga ikut mengurus anak dan juga bantu istri, bermain bersama anak-anak," ujar Mahfudji.
Sejak mengikuti program ini, Mahfudji aktif dalam pengambilan keputusan imunisasi anak, ikut dalam diskusi pengasuhan, dan menjadi pendukung keterlibatan ayah di komunitasnya.
“Kesehatan itu penting untuk keluarga kami. Kalau kami tidak sehat, kami tidak bisa melakukan apa-apa. Sesibuk apapun bapak-bapak, tetap perhatikan permasalahan ibu dan anaknya. Kalau saya bisa, bapak-bapak yang lain juga harus bisa,” tuturnya.
Program ini merupakan kolaborasi Gavi, Unilever Lifebuoy dan The Power of Nutrition, serta didukung berbagai kementerian, seperti Kementerian Kesehatan, BKKBN, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal.
Sigap fokus pada penguatan perilaku pencegahan dalam kesehatan. Hasil dari fase pilot yang berlangsung dari Januari hingga Juni 2024 sangat menggembirakan. Di dua lokasi uji coba yaitu Kabupaten Bogor dan Kabupaten Banjar, cakupan vaksin PCV1 untuk pencegahan pneumonia meningkat dari 28% menjadi 64%. Praktik cuci tangan pakai sabun sebelum memberi makan anak juga meningkat dari 50% menjadi 81%.
Setelah kesuksesan tahap pilot, Keluarga Sigap kini menjalankan program perluasan di Sukabumi (Jawa Barat), Brebes (Jawa Tengah), dan Banjar (Kalimantan Selatan), menargetkan keluarga dengan anak usia 0–24 bulan.
“Pak Mahfudji membuktikan bahwa jika ayah turut dilibatkan dan diberdayakan, mereka bisa menjadi pelindung yang kuat bagi kesehatan anak-anak,” ujar Ardi Prastowo, Team Leader Keluarga Sigap.
“Melalui program ini, kami melihat bahwa tanggung jawab bersama dalam keluarga dapat meningkatkan cakupan imunisasi dan membentuk budaya untuk siap siaga serta peduli, " tambahnya.
Program yang dibangun di atas misi bersama untuk meningkatkan akses dan sebaran vaksin ini memanfaatkan kader kesehatan, fasilitator lokal, dan pembelajaran sesama orang tua untuk melibatkan orang tua melalui kunjungan rumah dan sesi komunitas.
Dengan menciptakan ruang yang inklusif bagi ayah dan ibu untuk belajar dan bertindak, Keluarga Sigap membangun pendekatan kesehatan keluarga yang lebih holistik.
Pengalaman Gavi di India menunjukkan bahwa peningkatan keterlibatan ayah dalam pengasuhan dini dapat memperbaiki hasil kesehatan, mengurangi keraguan terhadap vaksin, dan memperkuat kepercayaan terhadap sistem kesehatan lokal.Sementara, di Indonesia, Keluarga Sigap melanjutkan semangat ini dengan menjangkau lebih banyak keluarga melalui kader dan struktur komunitas yang sudah ada.
Editor : Tedy Ahmad