11 Universitas di Indonesia yang Menggunakan Nama Pahlawan Nasional
JAKARTA, iNewsBekasi.id- Sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS), mengabadikan nama pahlawan nasional sebagai identitas mereka.
Hal ini bukan hanya sebagai simbol, melainkan juga sebagai bentuk penghormatan dan peneladanan terhadap perjuangan tokoh-tokoh bangsa yang telah berkontribusi besar bagi kemerdekaan dan kemajuan Indonesia.
“Pemberian nama perguruan tinggi dengan tokoh pahlawan nasional tak hanya menjadi simbol namun meneladani perjuangan para pahlawan.”
Tercatat ada 11 perguruan tinggi yang secara resmi menggunakan nama pahlawan nasional sebagai nama kampus. Penggunaan nama ini mencerminkan semangat kebangsaan dan nilai perjuangan yang ingin diwariskan kepada generasi muda melalui pendidikan tinggi.
Mengabadikan nama Soekarno, Bapak Proklamator Republik Indonesia yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 2012.
“Soekarno dikenal sebagai pemikir dan pejuang ulung yang mampu menggelorakan semangat rakyat untuk meraih kemerdekaan.”
UBK didirikan oleh Yayasan Pendidikan Soekarno pada tahun 1999.
Menggunakan nama Mohammad Hatta, yang juga diangkat sebagai pahlawan nasional pada tahun yang sama dengan Soekarno, 2012.
“Bung Hatta dikenal sebagai administrator ulung serta ahli ekonomi dan diplomasi.”
UBH berdiri sejak 20 April 1981.
Menghormati Jenderal Soedirman, Panglima Besar TNI yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 1964.
Unsoed didirikan pada tahun 1963 dan kini telah memiliki 13 fakultas dengan akreditasi unggul.
Menggunakan nama Dr. Soetomo, pendiri organisasi Boedi Oetomo, pelopor pergerakan nasional. Unitomo berdiri pada tahun 1981.
Mengambil nama Pangeran Diponegoro, pemimpin Perang Jawa melawan Belanda dan diangkat sebagai pahlawan nasional pada 1973.
“Universitas ini awalnya bernama Universitas Semarang, namun diubah oleh Presiden Soekarno menjadi Universitas Diponegoro pada 1960.”
Mengabadikan nama Teuku Umar, pahlawan dari Aceh yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 1973.
UTU menjadi salah satu perguruan tinggi yang turut mengharumkan nama tokoh pejuang lokal.
Memakai nama Kapitan Pattimura, pahlawan nasional dari Maluku yang dikenal karena perjuangannya melawan penjajah Belanda.
Unpatti berdiri sejak 8 Agustus 1962.
Menggunakan nama Sultan Hasanuddin, pejuang dari Kerajaan Gowa yang gigih melawan kolonial Belanda.
Unhas didirikan pada tahun 1956 dan menjadi salah satu universitas terbesar di Indonesia Timur.
Menghormati Sam Ratulangi, tokoh nasional yang berjasa di bidang pendidikan, politik, dan kemerdekaan.
Beliau diangkat sebagai pahlawan nasional pada 1961.
Menggunakan nama Sultan Ageng Tirtayasa, tokoh Banten yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 1 Agustus 1970.
Untirta didirikan pada tahun 2001 dan menjadi perguruan tinggi negeri kebanggaan Banten.
Mengabadikan nama Mohammad Husni Thamrin, tokoh pergerakan nasional yang diangkat sebagai pahlawan pada 28 Juli 1960.
“Selain sebagai nama jalan, nama MH Thamrin juga dipakai sebagai nama kampus swasta di Jakarta.”
Penggunaan nama-nama pahlawan nasional pada perguruan tinggi menjadi simbol kuat dari semangat patriotisme, pendidikan karakter, dan nilai perjuangan yang terus diwariskan.
Melalui institusi-institusi ini, semangat para pahlawan hidup dalam ruang akademik dan pendidikan generasi penerus bangsa.
Editor : Wahab Firmansyah