DPRD Pati Kompak! Semua Fraksi Setuju Hak Angket dan Pansus Pemakzulan Bupati Sudewo
PATI, iNewsBekasi.id- DPRD Kabupaten Pati secara mendadak menggelar rapat paripurna untuk membentuk panitia khusus (Pansus) hak angket pemakzulan Bupati Pati, Sudewo. Menariknya, seluruh tujuh fraksi, termasuk Partai Gerindra yang menjadi pengusung Sudewo menyatakan setuju.
“Menimbang banyak masyarakat yang terluka dan mencermati kondisi di masyarakat saat ini, maka sepakat mengambil hak angket dan pembentukan pansus,” kata pimpinan DPRD, Rabu (13/8/2025).
Sorakan tanda setuju menggema di ruang sidang setelah pernyataan tersebut disampaikan. Rapat paripurna itu berlangsung tanpa pemberitahuan jauh hari, bahkan undangannya baru dibuat pada 13 Agustus 2025.
Sekretaris Fraksi PDIP, Danu Iksan, menegaskan bahwa pihaknya menerima aspirasi masyarakat terkait pemakzulan Bupati Pati. Dukungan juga datang dari Fraksi Gerindra.
“Kami usulkan hak angket,” ucap Yeti, anggota Fraksi Gerindra, yang langsung memicu riuh suasana sidang.
Keputusan DPRD ini diambil hanya beberapa jam setelah aksi demonstrasi massa di depan Kantor Pemkab Pati berujung ricuh.
Ribuan massa yang menuntut Sudewo mundur kecewa karena tak ada perwakilan pemerintah daerah yang menemui mereka. Situasi memanas saat pendemo mulai melemparkan botol minuman dan benda lain ke arah polisi yang berjaga. Dorongan massa bahkan merobohkan pagar kantor bupati.
Polisi kemudian menembakkan gas air mata dan mengerahkan water cannon untuk membubarkan kerumunan. Sebagian massa mundur, namun banyak yang tetap bertahan.
Berdasarkan pantauan iNews TV, beberapa pendemo pingsan akibat terpapar gas air mata dan langsung dievakuasi ke tempat aman untuk mendapatkan perawatan. Rekan-rekan mereka juga terlihat membantu korban yang terdampak.
Kapolresta Pati, Kombes Pol Jaka Wahyudi, menyatakan adanya dugaan provokasi dari pihak luar.
“Kami menduga ada penyusup di antara kerumunan massa yang memprovokasi kericuhan. Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan koordinator lapangan untuk meredam situasi,” ujarnya.
Sebelumnya, massa aksi sudah berikrar untuk bertahan hingga tuntutan mereka dikabulkan, yakni meminta Bupati Sudewo mundur dari jabatannya. Untuk mengantisipasi kerusuhan, polisi sejak awal telah menyiapkan gas air mata dan meriam air.
Editor : Wahab Firmansyah