Program KTM Era SBY Dilanjutkan Prabowo, Erman Suparno: Warisan Ini Terobosan Cerdas
JAKARTA, iNewsBekasi.id - Erman Suparno, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbesar hati karena apa yang dirintisnya masa lalu kini diberlanjutkan di era Presiden Prabowo
Program yang digagas Erman Suparno yakni program Terpadu Mandiri (KTM) di kawasan transmigrasi, yang merupakan legacy era SBY. Kini di era Prabowo dikembangkan menjadi "Kota Pertumbuhan Koperasi Desa" di seluruh kawasan transmigrasi di Indonesia.
Inisiatif pembangunan KTM di kawasan transmigrasi sebelumnya bertujuan menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di pedesaan, agar masyarakat transmigrasi bisa mandiri secara ekonomi.
"Program ini dinilai sebagai langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi nasional dari tingkat desa," ujar Erman Suparno saat menghadiri pelepasa melepas Tim Ekspedisi Patriot, Balai Kartini, Jakarta, Senin (25/8/2025).

"Dengan demikian, diharapkan pertumbuhan ekonomi di kawasan transmigrasi dapat lebih merata dan inklusif," kata dia.
Di tempat yang sama Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Menteri Transmigrasi M. Ifititah Sulaiman Suryanagara, juga secara resmi melepas Tim Ekspedisi Patriot, Balai Kartini, Jakarta, Senin (25/8/2025).
Tim Ekspedisi Patriot terdiri dari 2.000 peneliti yang berasal dari kalangan guru besar, sarjana, dan mahasiswa. Para peneliti yang berasal dari berbagai perguruan tinggi, yakni ITB, UI, UGM, IPB, ITS, Undip, Unpad, serta 17 perguruan tinggi daerah seperti Universitas Sulawesi Barat, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Tadulako, disebar ke 154 kawasan transmigrasi yang terbentang dari Sabang, Aceh; hingga Merauke, Papua Selatan.
Viva Yoga mengatakan kepada wartawan, sebelum dilepas tim ekspedisi diberi pembekalan selama dua hari. “Program ini melibatkan kementerian dan lembaga negara terkait sehingga para menteri dan kepala lembaga negara menjadi narasumber pembekalan," kata dia.
Para peneliti dikatakan mempunyai satu misi Melakukan Riset dan Pemetaan Potensi Ekonomi dan Untuk Menyukseskan Asta Cita di Kawasan Transmigrasi.
“Mereka akan menjalankan misi selama 4 bulan di kawasan transmigrasi yang ditunjuk," kata Wamen Viva Yoga.
Tinggal selama 4 bulan diharapkan mereka merasakan bagaimana semangat para transmigran dalam berjuang yang telah mengubah lahan-lahan kosong menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
"Dalam ekspedisi, tim yang ada menggali potensi apa yang bisa dikembangkan sesuai kebutuhan daerah," kata dia.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta