get app
inews
Aa Text
Read Next : Uya Kuya Sibuk Cari Kucing usai Dinonaktifkan sebagai Anggota DPR

Ratusan Pecinta Hewan Serukan Hentikan Perdagangan Daging Anjing dan Kucing

Minggu, 21 September 2025 | 16:35 WIB
header img
Para pecinta kucing dan anjing menyerukan dihentikannya penjualan anjing dan kucing. Foto/Istimewa

JAKARTA, INewsBekasi.id- Ribuan anjing dan kucing setiap tahun masih menjadi korban perdagangan ilegal di Indonesia. Hewan-hewan ini kerap diperlakukan secara kejam, dikurung, diangkut berdesakan, hingga disembelih untuk dikonsumsi. Selain mencederai nilai kemanusiaan, praktik tersebut juga mengancam kesehatan publik.

 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berulang kali mengingatkan bahwa konsumsi daging anjing dapat menjadi jalur penularan rabies dan penyakit zoonosis lainnya.

 

Menjawab keprihatinan itu, berbagai organisasi pecinta hewan seperti Dog Meat Free Indonesia (DMFI), Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Koalisi Perlindungan Hewan Indonesia (KPHI), bersama komunitas relawan dan masyarakat menggelar kampanye nasional bertajuk “Anti Jagal Mari Jaga” di kawasan Car Free Day (CFD) Jakarta, Minggu (21/9/2025).

“Kami ingin mengubah cara pandang masyarakat dan pemerintah, khususnya bagi yang masih melakukan praktik kejam ini. Anjing dan kucing adalah sahabat, bukan santapan. Mereka berhak hidup aman, sehat, dan bebas dari rasa takut,” ujar Hengky Jaya, Head of Marketing CPPETINDO.

Hal senada disampaikan Julianto Lilo dari Dog Meat Free Indonesia. Ia menegaskan bahwa suara masyarakat sipil tidak akan berhenti sampai ada perlindungan hukum yang nyata. “Sudah cukup lama kami bersuara untuk mereka yang tak bisa bersuara. Kami berharap tidak ada lagi penjagalan anjing dan kucing di Indonesia, serta pemerintah segera membuat regulasi khusus yang melarang perdagangan ini,” ungkapnya.

Kampanye “Anti Jagal Mari Jaga” tidak berhenti di jalanan. Sejumlah program lanjutan telah disiapkan, di antaranya edukasi publik lewat media sosial, aksi lari virtual dengan penggalangan donasi bagi puluhan shelter, serta petisi online untuk mendesak pengesahan RUU pelarangan perdagangan daging anjing dan kucing.

Gerakan ini diharapkan mampu memperkuat tekanan publik agar pemerintah segera mengambil langkah tegas. “Perubahan besar selalu berawal dari langkah kecil. Menyayangi hewan kesayangan dan berani menolak kekerasan terhadap mereka adalah salah satu bentuk nyata kepedulian,” tegas Hengky. 

 

Editor : Wahab Firmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut