BACAAN niat puasa Ramadhan 2022 Hari Ini, Senin 4 April, ingin diketahui banyak orang. Hukumnya wajib, tanpa niat maka amalan puasa menjadi tidak bermakna atau sia-sia.
Niat yang dimaksudkan adalah berkeinginan untuk menjalankan puasa. Dalil wajibnya berniat adalah sabda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassallam:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
"Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya." (Muttafaqun 'alaih)
Dikutip dari Muslim.or.id, adapun niat puasa Ramadan cukup di dalam hati. Karena niat itu memang letaknya di hati. Jadi jika di hati sudah berkehendak mau menjalankan puasa Ramadan keesokan harinya, maka sudah disebut berniat.
Ulama besar Muhammad Al Hishni berkata:
لا يصح الصوم إلا بالنية للخبر، ومحلها القلب، ولا يشترط النطق بها بلا خلاف
"Puasa tidaklah sah kecuali dengan niat karena ada hadis yang mengharuskan hal ini. Letak niat adalah di dalam hati dan tidak disyaratkan dilafazhkan." (Kifayatul Akhyar, halaman 248)
Kemudian ulama Muhammad Al Khotib berkata:
إنما الأعمال بالنيات ومحلها القلب ولا تكفي باللسان قطعا ولا يشترط التلفظ بها قطعا كما قاله في الروضة
"Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niat. Namun niat letaknya di hati. Niat tidak cukup di lisan. Bahkan tidak disyaratkan melafazhkan niat. Sebagaimana telah ditegaskan dalam Ar-Roudhoh." (Al Iqna', 1: 404)
Kemudian sejumlah orang biasa melafazkan doa niat puasa untuk harian dan niat sebulan penuh.
Adapun niat puasa Ramadan sebulan penuh yakni:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ كِلِّهِ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri ramadhona kul’lihi lil’lahi ta’ala.
"Aku niat berpuasa selama satu bulan penuh pada bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta'ala."
Niat puasa Ramadan harian:
نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَانَ هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالىَ
Nawaitu saumagadin an’adai fardi syahri ramadhana hadzihissanati lillahita’ala.
"Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa pada bulan Ramadan tahun ini karena Allah Taala."
Adapun memakai niat puasa dengan lafazh "Nawaitu shouma ghodin…", maka itu tidak ada dalil yang mendukungnya untuk dilafazkan.
Masalah melafazkan niat tidak terdapat hal tersebut dalam kitab shahih maupun kitab sunan, padahal masalah tersebut terkait ibadah, namun Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassallam dan para sahabat tidak pernah mencontohkannya.
Wallahu a'lam bishawab.
Editor : Iman Ridhwan Syah