get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemerintah Diminta Tak Tergesa-gesa Lanjutkan Proyek Data Geospasial di BIG

Menkeu Purbaya Heran 99 Persen Busana Muslim di Indonesia Impor dari China

Rabu, 08 Oktober 2025 | 11:10 WIB
header img
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa. Foto/Istimewa

JAKARTA, iNewsBekasi.id- Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan keprihatinannya setelah mengetahui bahwa mayoritas busana muslim di pasar Indonesia berasal dari China. Hal ini dinilainya sebagai tanda adanya distorsi pasar yang perlu segera dibenahi agar industri tekstil nasional dapat kembali bersaing.

Awalnya, Purbaya mengaku kagum dengan rancangan dan kualitas busana muslim karya desainer lokal yang ia saksikan dalam ajang fashion show yang didukung oleh Bank Indonesia (BI). Namun, rasa kagum itu berubah menjadi heran ketika mengetahui kenyataan bahwa hampir seluruh produk yang beredar di pasaran justru didominasi impor.

“Di pasar kan katanya, saya pernah ikut tuh fashion show yang didukung oleh bank sentral BI waktu itu. Terus busana muslim, bagus-bagus. Wah, saya juga kagum. Tapi enggak lama saya dengar 99 persen busana muslim di sini dikuasailah produk-produk China. Kan jadi lucu,” kata Purbaya di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Purbaya menilai dominasi produk busana impor asal China menunjukkan adanya ketimpangan pasar yang harus segera diatasi. Menurutnya, distorsi tersebut membuat industri tekstil dan garmen lokal kesulitan bersaing secara sehat di pasar domestik.

“Yang penting distorsi ke pasar hilang. Jadi barang-barang di depan tuh enggak ada lagi. Saya akan nanti lihat industri tekstil, di sini, di pasar,” ujarnya.

Ia menambahkan, dominasi produk impor bukan hanya mengancam keberlangsungan industri dalam negeri, tetapi juga menghambat pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya sektor UMKM tekstil dan garmen.

Menkeu menegaskan, pemerintah akan mengambil langkah tegas untuk menindak praktik impor ilegal yang merugikan produsen lokal.

“Tapi yang ilegal-ilegal itu saya akan beresin. Supaya industri tekstil lokal maju, garmen lokal maju, baju-baju gini mereka maju, kita maju. Jadi saya nggak akan ngasih pasar kita ke negara lain tanpa perlawanan,” tegasnya.

Purbaya menjelaskan, pengawasan terhadap barang impor, terutama dari China, akan diperketat. Pemerintah berkomitmen menata ulang sistem perdagangan agar lebih adil dan berpihak kepada pelaku usaha dalam negeri.

“Kalau persaingan rumah mungkin saya nggak bisa apa-apa. Tapi yang ilegal-ilegal itu harus diberesin. Kita harus optimalkan industri dalam negeri dulu,” katanya.

Sebagai informasi, pakaian impor asal China saat ini telah membanjiri berbagai pusat grosir di Indonesia, termasuk Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Berdasarkan laporan sejumlah asosiasi perdagangan, produk tekstil impor sering dijual dengan harga jauh lebih murah karena praktik dumping dan penyelundupan, yang menyebabkan produk lokal sulit bersaing.

Untuk mengatasi persoalan ini, Purbaya berencana mengundang pelaku industri tekstil dan organisasi pengusaha seperti Apindo untuk berdialog dan mencari solusi konkret dalam membangkitkan kembali industri tekstil nasional.

“Nanti ya, nanti kita panggil depannya sini. Saya harusnya ketemu pengusaha-pengusaha dulu. Apindo juga,” tuturnya.

Purbaya menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam menghadapi membanjirnya produk impor. Ia ingin memastikan pasar domestik menjadi ladang yang sehat bagi pelaku industri lokal, sekaligus mendorong kebangkitan ekonomi kreatif berbasis tekstil dan garmen di Indonesia.

Editor : Wahab Firmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut