Perokok Muda Indonesia Terbesar di Dunia, Mendikdasmen Ajak Siswa Lakukan Ini
JAKARTA, iNewsBekasi.id - Fenomena pelajar merokok belakangan ini menjadi sorotan setelah adanya insiden siswa SMA di Banten ditampar oleh gurunya karena menghisap tembakau. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengakui masalah pelajar merokok ini bukan hal baru.
Mendikdasmen menilai, tingginya angka perokok muda di Indonesia menjadi tantangan tersendiri agar tak merembet ke sektor pendidikan. Sebab, dampak asap rokok juga dirasakan perokok pasif yang memengaruhi penurunan kesehatan generasi muda.
"Ya ini kan memang masalah yang tidak saja terjadi sekarang ya. Ini kan kita lihat Indonesia sebagai negara yang memang perokok mudanya itu salah satu yang terbesar di dunia," ujar Mu'ti di Jakarta, Rabu (22/10/2025).
Untuk mencegah dampak rokok ke lingkungan sekolah, dia menegaskan sudah ada peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 64 Tahun 2015. Dalam aturan tersebut ditegaskan, larangan merokok, larangan menjual rokok dan larangan promosi rokok di area sekolah dan sekitarnya.
"Karena itu kami mengimbau, sudah ada sebenarnya peraturan menteri sebelumnya tentang larangan istilahnya sekolah tanpa rokok itu," ujarnya.
Meski telah ditegaskan melalui Permendikbud, dia akan memperbaiki pola pendekatannya. Sebab, selama ini pendekatannya lebih struktural.
"Nah kami ingin untuk memperkuat pendekatan yang lebih kultural dan humanis. Kami sudah bicara dengan kepala pusat penguatan karakter untuk peraturan menteri itu kita lihat lagi dan nanti kita perkuat," kata Abdul Mu'ti.
Melalui pendekatan humanis, Mendikdasmen akan mengajak para pelajar terlibat aktif dalam menciptakan lingkungan sekolah tanpa rokok.
"Bagaimana yang terlibat itu semuanya, tidak hanya pejabat, tapi semuanya terlibat termasuk nanti pelibatan OSIS dan para pelajar pada umumnya," ucap Mu'ti.
Editor : Tedy Ahmad