get app
inews
Aa Text
Read Next : Kabar Gembira! KPK Akan Larang Tersangka Korupsi Pakai Masker saat Ditampilkan ke Publik

Ada Hujan Debu Hitam Ancam Warga Bekasi, dari Iritasi Kulit hingga Kanker Paru

Senin, 17 November 2025 | 16:39 WIB
header img
Fenomena hujan debu hitam di Bekasi menimbulkan kecemasan warga. Foto: Ilustrasi AI

BEKASI, iNewsBekasi.id - Fenomena hujan debu hitam yang menerpa kawasan Kaliabang, Bekasi, Jawa Barat, menimbulkan kecemasan warga. Masalah ini dianggap perlu ditangani secepat mungkin karena paparan debunya berpotensi menimbulkan gangguan pernapasan, iritasi kulit, hingga risiko kanker paru.

Praktisi Kesehatan Lingkungan dr Dicky Budiman mengatakan pemerintah harus mengambil tindakan awal dengan menghentikan sumber emisi bila memungkinkan. Menurut dia, pengukuran parameter polusi juga penting dilakukan untuk memastikan bukti ilmiah terkait tingkat pencemaran.

Informasi yang diterima iNews.id menyebutkan bahwa hujan debu hitam ini diduga berasal dari aktivitas pembakaran di salah satu pabrik. Partikel debu kemudian terbawa angin hingga menyebar ke permukiman warga di Kaliabang.

Selain desakan untuk menghentikan sumber polusi, dr Dicky juga mengimbau warga terdampak agar melindungi diri saat beraktivitas di luar rumah. Ia menekankan bahwa masker tertentu tidak cukup efektif untuk menyaring partikel debu berukuran mikro.

"Disarankan untuk pakai masker N95 saat berada di luar rumah. Masker bedah biasa tidak bisa mencegah risiko dari paparan debu hitam," ungkap dr Dicky saat dihubungi iNews.id, Senin (17/11/2025).

Kemudian, langkah berikutnya adalah melakukan pembersihan area rumah secara basah, bukan kering. Apa maksudnya? Simak pembahasan selengkapnya.

"Tidak disarankan untuk menyapu debu, karena dapat membuat debunya terbang semakin jauh. Tapi, dibersihkan dengan dipel basah," ujar dr Dicky.

Setelah itu, jika sedang terjadi hujan debu hitam, pastikan ventilasi rumah tertutup. Lalu, lakukan pembersihan udara di dalam rumah dengan menggunakan filter hepa bila memilikinya.

"Hal yang tidak kalah penting adalah segera mandi dan mencuci pakaian jika terkena debu hitam ini dari luar rumah," katanya.

Terpenting, melakukan kontrol kesehatan mandiri atau datangi puskesmas terdekat. Ini penting agar kondisi kesehatan tercatat di sistem dan diketahui oleh pihak fasilitas kesehatan.

"Dengan begitu, berikutnya akan ada upaya pencegahan yang bisa dilakukan secara maksimal oleh petugas kesehatan di wilayah tersebut," ungkap dr Dicky.

Sebagai catatan, sudah lebih dari sebulan warga Kaliabang, Bekasi, hidup dengan hujan debu hitam yang datang dan pergi tertiup angin. Hujan debu hitam ini diduga berasal dari hasil pembakaran di salah satu pabrik di dekat wilayah terdampak.

Dokter Dicky berharap ada langkah serius yang dilakukan pemerintah dan pihak lainnya untuk mencegah risiko masalah kesehatan serius akibat paparan debu hitam ini. 

Editor : Tedy Ahmad

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut