Program Mangrove Sumsel Diusulkan Dapat Penghargaan Tertinggi, Kemendagri - Setmilpres Cek Lapangan
PALEMBANG, iNewsBekasi.id — Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berpotensi besar meraih Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya Bidang Pemerintahan Tahun 2025. Penghargaan bergengsi ini diusulkan atas keberhasilan Gubernur Sumsel Herman Deru dalam inovasi rehabilitasi mangrove dan pengelolaan wilayah pesisir.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan, bekerja sama dengan Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres), telah melakukan verifikasi lapangan pada 17–19 November 2025. Kegiatan ini merupakan tahapan akhir setelah proses administrasi dan teknis sebelumnya.
Tim verifikasi, yang dipimpin oleh Hanafi, S.Si., M.Eng. (Kemendagri), dan Kolonel Caj Sandy, S.I.P., M.Si.(Han) (Setmilpres), bersama perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, memulai kegiatan di Aula Griya Agung Palembang. Hadir pula berbagai pihak terkait, mulai dari perangkat daerah, akademisi, BUMN, hingga kelompok masyarakat pesisir.
Hanafi menegaskan bahwa proses verifikasi usulan ini sudah sesuai ketentuan Permendagri Nomor 17 Tahun 2024 dan layak dilanjutkan.
Sementara itu, Kolonel Sandy dari Setmilpres menekankan bahwa kunjungan langsung ke lapangan sangat penting untuk memastikan laporan yang disampaikan sesuai dengan kondisi nyata, terutama terkait rehabilitasi mangrove berbasis partisipasi masyarakat.
Dalam paparannya, Gubernur Herman Deru memamerkan capaian signifikan program rehabilitasi pesisir di Sumsel yakni:
1. Luas Ekosistem Mangrove: Meningkat hingga 1.484,9 hektare sepanjang tahun 2021–2024.
2. Pengurangan Kerusakan: Berhasil menekan pembukaan lahan di Desa Sungsang IV sebesar 19,47 hektare dan mengurangi hotspot mangrove di Banyuasin dari 53 menjadi 25 titik.
3. Kesejahteraan: Produksi perikanan tangkap naik 5-13 persen dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) melonjak mencapai 117,43, menandakan perbaikan taraf hidup masyarakat pesisir.
Setelah pemaparan, Tim Setmilpres dan Kemendagri meninjau langsung Desa Sungsang IV, Kabupaten Banyuasin. Lokasi yang diperiksa meliputi area pembibitan, kawasan hutan desa, eco edu wisata binaan PLN, serta titik-titik rehabilitasi yang dikelola oleh masyarakat setempat. Temuan di lapangan ini akan menjadi bahan penilaian final untuk penganugerahan Satyalancana Wira Karya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta