get app
inews
Aa Read Next : Jalankan Misi Night Tactical, Begini Kronologi Jatuhnya Pesawat Latih T-50i TNI AU di Blora

Ini Dia 5 Fakta Pesawat Rimbun Air Jatuh di Pegunungan Intan Jaya

Kamis, 16 September 2021 | 19:27 WIB
header img
Pesawat Rimbun Air jatuh di hutan Intan Jaya. (Foto: iNews/Omega).

SUGAPA, iNews.id - Pesawat Rimbun Air yang ditumpangi tiga orang jatuh di kawasan pegunungan Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Pesawat dengan nomor penerbangan PK OTW itu sebelumnya dilaporkan hilang kontak saat penerbangan Nabire-Sugapa. Kejadian tersebut dilaporkan pada Rabu (15/9/2021) hari ini pukul 07.37 WIT. Tiga kru diduga tewas dalam insiden itu.

Berikut fakta jatuhnya pesawat Rimbun Air di Intan Jaya:

1. Beredar di Media Sosial

Detik-detik penemuan serpihan Pesawat Rimbun Air yang jatuh di Pegunungan Intan Jaya beredar di sejumlah grup Whatsapp. Pesawat itu jatuh diduga menabrak gunung.

2. Pesawat Hancur

Kondisi pesawat tampak hancur berantakan. Dalam rekaman yang beredar, tampak serpihan pesawat tersebut terlihat dari udara. Badan pesawat berwarna putih terlihat hancur diduga menabrak gunung. Pesawat ditemukan di ketinggian 2.400 meter.

Kapolres Intan Jaya, AKBP Sandi Sultan mengatakan, lokasi ditemukannya pesawat berada pada jarak 5-6 kilometer dari Bandara Bilogai, ke arah Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya.

3. Tiga Kru Diduga Tewas

Ada tiga orang kru pesawat Rimbun Air yang jatuh di Pegunungan Intan Jaya. Mereka masing-masing atas nama Hj. Mirza, pilot pesawat, Fajar Co-Pilot dan Iswahyudi kru di bagian Engineering.

Nasib ketiganya hingga kini belum diketahui namun diduga mereka tewas karena pesawat hancur berantakan.

"Sangat kecil kemungkinan ketiga kru selamat karena kondisi badan pesawat hancur," kata Kapolres Intan Jaya AKBP Sandi Sultan.

4. Pesawat Angkut Sembako

Pesawat Rimbun Air tidak membawa penumpang, melainkan kargo bahan bangunan dan sembako untuk kebutuhan dan pembangunan di Kabupaten Intan Jaya.

5. Ancaman Gangguan KKB

Evakuasi korban dari pesawat nahas itu akan dilakukan melalui jalan darat. Prosesnya akan melibatkan masyarakat dan tokoh agama setempat.

"Mudah-mudahan tidak ada gangguan dari KKB. Tapi untuk mengantisipasi kami melibatkan masyarakat dan tokoh setempat," ungkap Kapolres.

Editor : Aditya Nur Kahfi

Follow Berita iNews Bekasi di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut