get app
inews
Aa Text
Read Next : Sakratul Maut Tiba Tanda Kiamat Kecil Telah Datang bagi Orang yang Meninggal

Kisah Tukang Kayu Ditanya Malaikat Munkar Nakir Selama 40 Hari, Bagaimana dengan Orang Kaya

Rabu, 22 September 2021 | 06:52 WIB
header img
Malaikat Munkar dan Nakir di alam kubur bertanya kepada seorang tukang kayu dengan mencecar dengan pertanyaan hingga 40 hari lamanya. (Foto: Youtube)

MALAIKAT Munkar dan Nakir di alam kubur bertanya kepada seorang tukang kayu dengan mencecar dengan pertanyaan hingga 40 hari lamanya. Padahal hamba Allah Ta'ala tersebut hanya seorang tukang kayu saja dan hanya  punya kapak harta satu-satunya.

Setiap yang bernyawa pasti akan mati dan saat  kematian tiba, maka tidak ada satupun harta yang bisa dibawa, kecuali amal dan ibadah semasa hidup di dunia.

Ada sebuah kisah yang diunggah akun YouTube Tafakkur Fidiin dikutip  pada Rabu  (22/9/2021). Mengutip isi video tersebut  disebutkan sebuah kisah seorang kaya raya yang menulis surat wasiat. 

Surat itu berisi, barang siapa yang mau menemaninya selama 40 hari di dalam kubur setelah mati, akan diberi warisan separuh dari harta peninggalan yang dimilikinya.

Konglomerat itu bertanya hal tersebut kepada anak-anaknya, apakah mereka sanggup menjaganya di dalam kubur nanti. Namun, anak- anaknya justru menjawab tidak sanggup. Sebab, ketika mati, ayahnya sudah menjadi mayat.

Lantas dia memanggil semua adik-adiknya dan kembali bertanya, “Adik-adikku, sanggupkah diantara kalian menemaniku di dalam kubur selama 40 hari setelah aku mati nanti? Aku akan memberi setengah dari hartaku!" Adik-adiknya pun menjawab, tidak mungkin ada orang yang sanggup bersama mayat selama itu di dalam tanah.

Dengan perasaan sedih konglomerat tadi memanggil ajudannya, untuk mengumumkan penawaran istimewanya itu ke seluruh negeri.

Akhirnya, sampai juga pada hari di mana konglomerat tersebut kembali ke Rahmatullah. Kuburannya dihias megah laksana sebuah peristirahatan termewah dengan semua perlengkapannya.

Pada waktu yang hampir bersamaan, seorang tukang kayu yang sangat miskin mendengar pengumuman wasiat tersebut. Dengan tergesa-gesa dia segera datang ke rumah konglomerat tersebut untuk memberitahukan kepada ahli waris akan kesanggupannya.

Keesokan harinya jenazah sang konglomerat dikebumikanlah. Si tukang kayu pun ikut turun ke dalam liang lahat sambil membawa Kapaknya, harta satu-satunya yang dimiliki untuk mencari nafkah.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut