SAKRATUL maut atau kematian pasti dirasakan semua mahluk hidup yang bernyawa. Namun tak ada satupun mahluk yang mengetahui secara pasti kapan kematian akan datang .
Ketika tiba saatnya, hanya amal saleh yang dapat menemani kta. Manakala hanya amalan buruk yang dibawa maka dipastikan azab atau siksa kubur yang bakal diterima.
Banyak manusia yang sudah berpindah ke alam kubur ingin kembali ke dunia untuk beribadah namun jelas Allah tidak mengizinkannya. Hal ini terdapat dalam Al-quran Surah Al-Mu’minun ayat 99- 100 sebagai berikut:
Penyesalan manusia yang datang terlambat dan membuat manusia sungguh-sungguh menyesalinya.(Foto:MPI)
حَتّٰٓى اِذَا جَآءَ اَحَدَهُمُ الۡمَوۡتُ قَالَ رَبِّ ارۡجِعُوۡنِۙ
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia),
لَعَلِّىۡۤ اَعۡمَلُ صَالِحًـا فِيۡمَا تَرَكۡتُؕ كَلَّا ؕ اِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآٮِٕلُهَاؕ وَمِنۡ وَّرَآٮِٕهِمۡ بَرۡزَخٌ اِلٰى يَوۡمِ يُبۡعَثُوۡنَ
"agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan."
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta