get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Nama Anak Ibu Ini Diawali Her, Alasannya Agar Mudah Diingat Diucap Saat Sakratul Maut 

Sakratul Maut Tiba Tanda Kiamat Kecil Telah Datang bagi Orang yang Meninggal

Jum'at, 05 November 2021 | 13:28 WIB
header img
SAKRATUL maut atau kematian pasti dirasakan semua mahluk hidup yang bernyawa. Namun tak ada satupun mahluk yang mengetahui kapan kematian akan datang.(Foto: MPI)

SAKRATUL maut atau kematian pasti dirasakan semua mahluk hidup yang bernyawa. Namun tak ada satupun mahluk yang mengetahui secara pasti kapan kematian akan datang . 

Ketika tiba saatnya, hanya amal saleh yang dapat menemani kta. Manakala hanya amalan buruk yang dibawa maka dipastikan azab atau siksa kubur yang bakal diterima. 

Banyak manusia yang sudah berpindah ke alam kubur ingin kembali ke dunia untuk beribadah namun jelas Allah tidak mengizinkannya. Hal ini terdapat dalam Al-quran Surah Al-Mu’minun ayat 99- 100 sebagai berikut: 


Penyesalan manusia yang datang terlambat dan membuat manusia sungguh-sungguh menyesalinya.(Foto:MPI)

حَتّٰٓى اِذَا جَآءَ اَحَدَهُمُ الۡمَوۡتُ قَالَ رَبِّ ارۡجِعُوۡنِۙ
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia),

لَعَلِّىۡۤ اَعۡمَلُ صَالِحًـا فِيۡمَا تَرَكۡتُ‌ؕ كَلَّا‌ ؕ اِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآٮِٕلُهَا‌ؕ وَمِنۡ وَّرَآٮِٕهِمۡ بَرۡزَخٌ اِلٰى يَوۡمِ يُبۡعَثُوۡنَ 

"agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan."

 Dalam sebuah hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Yang mengikuti mayit sampai ke kubur ada tiga, dua akan kembali dan satu tetap bersamanya di kubur. Yang mengikutinya adalah keluarga, harta, dan amalnya. Yang kembali adalah keluarga dan hartanya. Sedangkan yang tetap bersamanya di kubur adalah amalnya,” (HR. Bukhari nomor 6514, Muslim nomor 2960). 

Pimpinan Yayasan Al-Fachriyah, Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan mengatakan, setiap orang yang meninggal dunia, itu artinya kiamat telah datang kepadanya. Kiamat yang dimaksud ialah kiamat sughra (kecil). “Orang yang sudah meninggal maka mereka menganggap kiamatnya sudah datang. Apabila sudah dikubur, maka yang ditinggal hanyalah amalannya. Saat hidup mencaci maki orang lain, maka yang menemani di alam kubur caci maki. Saat di dalam kubur akan ditanya Man Rabbuka dan lain-lain," kata Habib Jindan, melansir channel YouTube, Ngaji TV, Jumat  (5/11/2021).

"Kemudian akan ditanya, mengapa berbohong, mengapa mencaci orang lain, mengapa salaman dengan yang bukan muhrim, mengapa lihat yang haram, dan semua hal yang dilakukan selama hidup akan ditanyakan. Jangan menyibukkan diri dengan dunia sehingga melupakan akhirat,” tambah alumni Daarul Musthofa, Hadhramaut, Yaman ini. 

Pada sebuah hadits disebutkan, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Tatkala Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam melewati dua kuburan, Rasulullah mengatakan, 'Penghuni dua kuburan ini disiksa, diazab. Dia bukan diazab dalam hal yang besar di mata orang tetapi ini besar di sisi Allah. Penghuni kubur yang pertama disiksa karena saat buang air kecil tidak suci atau sampai bersih sehingga najisnya masih ada dan sholatnya berantakan. 

Yang kedua, ia di azab karena sering berpergian untuk mengadu domba.’ Kemudian, Ibnu Abbas berkata, ‘Kemudian Rasulullah mengambil pelepah kurma yang masih basah, lalu membelahnya dan menancapkan tiap belahan di atas kepala kuburan, kemudian beliau berkata, ‘Semoga keduanya diringankan siksanya hingga kedua pelepah ini kering,” (HR. Ad-Darimi dan Bukhari). 

"Ketika di alam kubur, manusia hanya ditemani oleh amalannya, baik atau buruk tergantung setiap insan yang menjalaninya. Beruntunglah orang-orang yang selama hidupnya menebarkan kebaikan dan selalu beramal saleh, maka ia akan selamat dan sebaliknya, apabila selalu berbuat keburukan maka azab Allah akan menimpanya," tuturnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang sholeh,” (HR. Muslim nomor 1631). 

Manusia cerdas adalah mereka yang pandai mempersiapkan kematiannya. Segala amalan kebajikan dikerjakan semampunya dan akan bernilai pahala jika ikhlas dalam pengerjaannya. Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala melindungi kita kaum muslimin dari azab kubur, fitnah Dajjal dan siksa api neraka. Aamiin.
 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut