Dalam sebuah hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Yang mengikuti mayit sampai ke kubur ada tiga, dua akan kembali dan satu tetap bersamanya di kubur. Yang mengikutinya adalah keluarga, harta, dan amalnya. Yang kembali adalah keluarga dan hartanya. Sedangkan yang tetap bersamanya di kubur adalah amalnya,” (HR. Bukhari nomor 6514, Muslim nomor 2960).
Pimpinan Yayasan Al-Fachriyah, Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan mengatakan, setiap orang yang meninggal dunia, itu artinya kiamat telah datang kepadanya. Kiamat yang dimaksud ialah kiamat sughra (kecil). “Orang yang sudah meninggal maka mereka menganggap kiamatnya sudah datang. Apabila sudah dikubur, maka yang ditinggal hanyalah amalannya. Saat hidup mencaci maki orang lain, maka yang menemani di alam kubur caci maki. Saat di dalam kubur akan ditanya Man Rabbuka dan lain-lain," kata Habib Jindan, melansir channel YouTube, Ngaji TV, Jumat (5/11/2021).
"Kemudian akan ditanya, mengapa berbohong, mengapa mencaci orang lain, mengapa salaman dengan yang bukan muhrim, mengapa lihat yang haram, dan semua hal yang dilakukan selama hidup akan ditanyakan. Jangan menyibukkan diri dengan dunia sehingga melupakan akhirat,” tambah alumni Daarul Musthofa, Hadhramaut, Yaman ini.
Pada sebuah hadits disebutkan, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Tatkala Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam melewati dua kuburan, Rasulullah mengatakan, 'Penghuni dua kuburan ini disiksa, diazab. Dia bukan diazab dalam hal yang besar di mata orang tetapi ini besar di sisi Allah. Penghuni kubur yang pertama disiksa karena saat buang air kecil tidak suci atau sampai bersih sehingga najisnya masih ada dan sholatnya berantakan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta