SOCHI.iNews.id - Pesawat Azur Air Boeng 737-900 Rusia membawa 175 orang jatuh bebas dari langit, lalu disambar petir, sebelum akhirnya berhasil mendarat darurat utara Sochi pada Sabtu (25/9/2021)
Pesawat wisata tersebut jatuh dari ketinggian ratusan kaki akibat badai.
Namun pilot mampu mengendalikan pesawat saat mendekati kawasan resor Laut Hitam Sochi dan mendarat darurat sehingga semua orang di dalamnya selamat.
Pesawat awalnya meninggalkan Ekanterinberg pada hari yang sama, namun terpsaka membatalkan rencana penerbangannya dan melakukan pendaratan darurat di Krasnodar, sekitar 180 mil sebelah utara Sochi.
Seorang penumpang yang tak disebutkan namanya mengatakan orang-orang di dalam pesawat mengucapkan selamat tinggal pada kehidupan saat pesawat jatuh bebas dari langit.
“Botol dan barang kecil lainnya berserakan di seluruh kabin," katanya.
“Kemudian petir menyambar kami. Ada ledakan keras dan kilatan terang."
Penumpang lain, Yekaterina S, masih sempat selfie sambil menangis saat kejadian mengerikan itu terjadi.
Rekaman video dari para penumpang menunjukkan dampak turbulensi pada pesawat setelah disambar petir, kemudian saat pilot berhasil secara ajaib mendapatkan kembali kendali atas pesawat dan melakukan pendaratan darurat yang luar biasa.
Seorang turis, Anna, mengatakan kepada outlet berita E1 bahwa semua orang "terkejut".
"Seorang wanita di sebelah saya sedang membuat tanda salib. Saya ingat semua doa yang saya tahu," katanya.
“Saat petir menyambar, saya berbalik. Seorang pria yang duduk di dekatnya memiliki ketakutan seperti itu di matanya—saya akan mengingatnya selama sisa hidup saya," ujarnya, seperti dikutip dari The Mirror, Selasa (28/9/2021).
Anastasia, yang juga penumpang di pesawat itu, menggambarkan pesawat terbang melewati awan abu-abu besar ketika tiba-tiba petir menyambar.
"Cahaya kilat terlihat jelas," katanya, yang menambahkan orang-orang dengan cepat menjadi takut, mengira mesinnya telah rusak.
Terjadi penurunan ketinggian terbang yang mengejutkan hanya beberapa menit sebelumnya, saat pesawat jatuh ratusan kaki karena turbulensi parah yang disebabkan oleh badai.
Menurut Anastasia, ada penumpang meluncur di dalam pesawat, sementara botol air dan gelas terbang ke mana-mana.
"Orang-orang berteriak dan menangis ketika pesawat terjun dan berguncang," ujarnya.
Tetapi ketika semua orang mulai mengucapkan selamat tinggal, pilot tiba-tiba mulai mengendalikan pesawat dan naik ke ketinggian lagi.
Setelah itu, pesawat—dalam penerbangan tiga setengah jam dari Ekaterinburg—melakukan pendaratan darurat di Krasnodar.
Badai hebat juga memaksa penutupan bandara.
Yekaterina, seorang agen real estate dan ibu dari satu anak, mengatakan pesawat itu sedang dalam pendekatan untuk mendarat ketika insiden dramatis itu terjadi.
"Pesawat terguncang sangat kuat dan tiba-tiba baru saja mulai jatuh," katanya. "Kami sekitar empat detik jatuh bebas."
"Pilot bereaksi dengan cepat," ujarnya. Menurutnya, pesawat tiba-tiba mulai naik kembali ke udara saat penumpang bergetar, menjerit dan berdoa.
Dia ingat seorang pilot memberi tahu orang-orang untuk tidak panik dan memasang sabuk pengaman mereka.
Para penumpang awalnya tidak diberitahu bahwa mereka telah mendarat di bandara yang salah karena pilot tidak dapat melanjutkan perjalanan mereka ke Sochi.
Tetapi penumpang berdiri dan memberi tepuk tangan kepada awak pesawat begitu pesawat berhasil berhenti, sementara beberapa permintaan datang untuk bertemu pilot dan mengambil selfie, namun permintaan mereka ditolak.
"Terima kasih telah menyelamatkan hidup kami," tulis Yekaterina di media sosial.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta