Putra Siregar Masih Ditahan, Istri: Kita Berharap Sebenarnya ke Perdamaian

JAKARTA, iNews.id - Hingga saat ini, Putra Siregar dan Rico Valentino masih ditahan di Polres Jakarta Selatan. Istri Putra Siregar, Septia Yetri Opani berharap ada perdamaian bagi sang suaminya.

Di balik peristiwa yang menyeret Putra Siregar tersebut membuat sang istri Septia Yetri Opani berharap adanya perdamaian dengan korban. 

Baca Juga

Ini Sederet Artis yang Memberikan Uang ke Bunda Corla, Ada Putra Siregar hingga Nikita Mirzani

Hal itu seturut dengan keinginan sang suami, Putra Siregar. Namun dia menekankan pihaknya tidak ingin melakukan pembelaan. Lantaran dia mengakui jika sang suami berada di jam dan tempat yang salah. 

"Kita berharap sebenarnya ke perdamaian sangat berharap berdamai cepat selesai. Kalaupun kita salah, kita minta maaf karena kita enggak mau melakukan pembelaan karena ada di tempat yang salah, di jam yang salah," ujar Septia Yetri Opani di Kawasan Cawang, Jakarta Timur, Rabu (25/5/2022).

Bahkan, Septia Yetri Opani mengaku beberapa kali mengunjungi sang suami di penjara. Diketahui raut wajah pemilik gerai bernama PS Store terlihat tegang dan cemberut. Hal itu tak lain dengan kasus yang menjeratnya beberapa waktu lalu. Hingga ditahan di Polres Jakarta Selatan. 

"Mungkin dia mikirnya kenapa bisa sampai ke sini, jauh lebih lama harus menjalankan hukuman dan kenapa tidak ada perdamaian, dia berharap ada perdamaian," kata Septia Yetri Opani.

Sementara itu, dengan adanya kemauan sang suami, Septia Yetri Opani menceritakan sempat mencari korban dengan mendatangi rumahnya. Namun tidak menemui mereka, lantaran mereka tengah umrah. 

"Sempat datang ke pelapor, kondisinya lagi enggak ada di rumah. Hingga kini belum pernah ketemu, saya datang mereka memang nggak ada, lagi Umrah mungkin," tuturnya.

Seperti diketahui, Rico Valentino dan Putra Siregar ditahan akibat kasus dugaan tindakan pengeroyokan di Kafe Kawasan Jakarta Selatan dengan melibatkan seleb Tik Tok, Chandrika Chika.

Putra Siregar dan Valentino kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

Editor : Eka Dian Syahputra