JAKARTA, iNews.id - Virus cacar monyet membuat banyak negara menjadi heboh. Sebab, virus ini pun telah mewabah di sejumlah negara Eropa hingga Amerika Serikat. Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan memberikan perhatian tinggi terhadap kasus ini.
Bukan tanpa sebab, pasalnya mereka yang terpapar cacar monyet tidak bepergian ke negara-negara endemi virus tersebut, seperti Afrika. Nah, kabar terbaru mengatakan bahwa monkeypox atau cacar monyet terdeteksi di Singapura.
Kasus pertama itu merupakan pelancong yang transit di Singapura menuju Australia. Menurut Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) bahwa pelancong tersebut, berangkat dari Barcelona pada 1 Juni dan tiba di Bandara Changi pada hari berikutnya.
Dia pun tetap berada di area transit di Bandara Changi, sampai keberangkatan ke Sydney pada hari yang sama. Hal mengejutkannya ketika ia tiba di Sydney pada 3 Juni kemarin, dinyatakan positif cacar monyet.
"Karena kasus tidak masuk ke Singapura atau berinteraksi dengan orang-orang di komunitas, saat ini tidak ada risiko penularan komunitas signifikan,” ucap Depkes dilansir Channel News Asia, Senin (6/6/2022)
Atas kasus pertama itu, Singapura telah menetapkan 13 orang dengan pengawasan telepon. Menurutnya Kementerian Singapura tidak perlu ada yang dikarantina, sebab dinilai tidak ada kontak erat dengannya.
"Namun, kami telah menempatkan 13 orang yang mungkin melakukan kontak biasa dengan pelancong di pengawasan telepon selama 21 hari," jelas Kementerian
"Jika mereka melaporkan gejala yang mengarah pada infeksi cacar monyet, mereka akan dinilai secara medis dan dapat dibawa ke Pusat Nasional untuk Penyakit Menular untuk evaluasi lebih lanjut," tambahnya
Perlu diketahui, Singapura terakhir mendeteksi kasus cacar monyet pada 2019. Seorang pria Nigeria berusia 38 tahun tiba di Singapura pada 28 April 2019, dan dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut pada 8 Mei tahun itu.
Editor : Eka Dian Syahputra