JAKARTA,iNews.id - Cak Lontong menilai sosok Deddy Corbuzier sebagai sosok yang mudah putus asa. Padahal publik selama ini mengenal Deddy sebagai sosok yang tangguh.
Bahkan Deddy pekerja keras sejak dahulu, baik sebagai mentalist maupun YouTuber, ayah satu anak itu sama-sama sukses.
Tapi bagi Cak Lontong, Deddy Corbuzier itu sosok yang mudah putus asa.
"Kalau Anda kan orangnya tangguh tapi sebenernya gampang putus asa," kata Cak Lontong langsung di hadapan Deddy Corbuzier saat menjadi bintang tamu di podcast dikutip MNC Portal Indonesia di YouTube, Kamis (7/10/2021).
Bukannya tanpa sebab, Cak Lontong bisa menilai demikian karena melihat beberapa tingkah yang dilakukan sang mantan magician itu.
"Yang sederhana aja, Anda WhatsApp saya untuk ngundang di sini anda sudah menyebut kata-kata deseprate (putus asa)," ujarnya.
Mendengar hal itu, lantas Deddy pun melakukan pembelaan terhadap dirinya. Dia mengaku telah menghubungi Cak Lontong berulang kali.
Cak Lontong yang tak menggubris penjelasan Deddy itu pun lantas memberikan contoh kedua yang memperlihatkan seorang Deddy Corbuzier mudah putus asa.
"Terus bicara masalah sepeda tadi, ada punya sepeda dulu sering sepedaan, begitu dicolong orang, trauma, itu kan Anda gampang putus asa," tuturnya.
Kembali lagi, Deddy memberikan penjelasan terkait permasalahan sepeda mahalnya yang diketahui telah dicuri.
"Loh, saya bikin sepeda mahal-mahal, udah jadi sepeda mahal. ini cerita dulu ya biar orang paham. Saya beli sepeda nggak terlalu mahal nih, terus dimodif, modifnya kan nggak sekali. Maksudnya modif sampai setahun saya modif, sampai mahal. Kemudian dicolong orang, males dong saya untuk bikin sepeda lagi kaya gitu, ya ngapain," bela Deddy Corbuzier.
Tetap pada pendiriannya, Cak Lontong begitu mantap menyebut Deddy dengan segala contoh yang dia sebutkan diawal sebagai orang yang mudah putus asa.
Kendati demikian, walau perbincangan mereka tampak memanas dengan terdengar dari nada bicara mereka, namun pada akhirnya topik tersebut mereka tutup dengan canda tawa bersama.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta