3 macam godaan terhadap Muslim pasti akan terjadi dalam upaya untuk meraih keselamatan dan kebahagiaan dunia akhirat. Bila berhasil mengatasi godaan tersebut, maka keselamatan dan kebahagiaan akan sukses diraih. Namun bila gagal, maka kesengsaraan yang akan dia peroleh.
Tiga macam godaan tersebut adalah:
1. Pertama, godaan Iblis.
Allah SWT berfirman dalam surat Al Hijir (15):39-40 sebagai berikut:
قَالَ رَبِّ بِمَآ أَغۡوَيۡتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَأُغۡوِيَنَّهُمۡ أَجۡمَعِينَ إِلَّا عِبَادَكَ مِنۡهُمُ ٱلۡمُخۡلَصِينَ
“ iIblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hambaMu yang mukhlis.
Dua ayat di atas adalah cuplikan dialog antara Allah swt dengan Iblis, karena Iblis tidak mau sujud kepada Adam sesuai yang diperintahkan.
Diawali dari ayat 32 sampai dengan ayat 42.
QOOLA ROBBI; BIMAA AGHWAITANII = Iblis berkata ;oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat.(Karena dia tidak mau sujud kepada Adam sesuai perintah Allah swt).
LAUZAYYINANNA LAHUM FIL ARDHI = pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi.
Ulama dan Mantan Anggota Komisi Ukhuwah MUI DKI Jakarta, KH Drs Syarifuddin Mahfudz MSi menyebutkan, Iblis sangat lihai mengemas perbuatan maksiat sehingga menjadi indah dalam pandangan manusia. Seperti menggambarkan minuman keras sebagai keperkasaan.Tarian eksotis sebagai seni dan budaya. Merokok sebagai kejantanan. Korupsi sebagai fee. Pakaian seksi sebagai ciri wanita modern, dan seterusnya.
WALAUGHWIYANNAHUM AJMA’IIN = Dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. Ini tekad Iblis agar dia punya teman nanti di neraka Jahanam.
ILLAA ‘IBAADAKA MINHUMUL MUKHLASIIN = Kecuali hamba-hambaMu yang mukhlis, yang terpilih di antara mereka, mereka tidak bisa digoda oleh Iblis.
Dalam surat Al ‘Araf (7): 16-17 Allah swt berfirman sebagai berikut :
قَالَ فَبِمَآ أَغۡوَيۡتَنِي لَأَقۡعُدَنَّ لَهُمۡ صِرَٰطَكَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ ثُمَّ لَأٓتِيَنَّهُم مِّنۢ بَيۡنِ أَيۡدِيهِمۡ وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ وَعَنۡ أَيۡمَٰنِهِمۡ وَعَن شَمَآئِلِهِمۡۖ وَلَا تَجِدُ أَكۡثَرَهُمۡ شَٰكِرِينَ
(16) Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, (17) kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).
Upaya Iblis menggoda manusia sangat maksimal. Dia akan menghalangi manusia dari jalan yang lurus. Dengan mendatangi dan menggoda mereka dari depan, dari belakang dari kanan dan dari kiri manusia.
2. Godaan nafsu.
Allah SWT berfirman dalam Surat Yusuf (12):53 sebagai berikut.
وَمَآ أُبَرِّئُ نَفۡسِيٓۚ إِنَّ ٱلنَّفۡسَ لَأَمَّارَةُۢ بِٱلسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيٓۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٞ رَّحِيمٞ
"Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang."
Dalam khazanah Islam nafsu mempunyai banyak pengertian. Di antaranya adalah :” Nafsu adalah latifah (sesuatu yang lembut) pada diri setiap insan yang menimbulkan keinginan-keinginan atau dorongan hati yang kuat untuk memuaskan kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan rohani maupun kebutuhan jasmani.
Misalnya keinginan makan minum, dorongan seks, ingin disanjung, dst. Karena itu sering disebut hawa nafsu.
Agar manusia selamat dari godaan nafsu yang mengajak kepada kejahatan. Islam mengajarkan untuk melawan nafsu jahat tersebut dengan berjihad, berjuang dengan sungguh-sungguh, yakni dengan jihadun nafsi.
Rasulullah SAW bersabda :
اَفْضَلُ الْجِهَاَدُ اَن ْيُجَاهِدُ الرَّجُلُ نَفْسَهُ وَهَوَاه
“Jihad yang paling utama adalah seseorang yang berjihad melawan dirinya dan hawa nafsunya”.( Al Albani dalam Jamiush Shagir no 1099)
3. Godaan dunia.
Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran (3):14 sebagai berikut:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلۡبَنِينَ وَٱلۡقَنَٰطِيرِ ٱلۡمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلۡفِضَّةِ وَٱلۡخَيۡلِ ٱلۡمُسَوَّمَةِ وَٱلۡأَنۡعَٰمِ وَٱلۡحَرۡثِۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسۡنُ ٱلۡمأب
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)."
Ayat tersebut menerangkan tentang dua hal yang menjadi kecintaan dan kebanggaan manusia, Yakni:
a. Wanita (dan anak-anak), yang banyak dan sukses. b. Harta yang bertumpuk berupa ; emas, perak, kuda atau kendaraan pilihan, binatang ternak, dan sawah lading, alias kapling-kapling yang luas. Kalau sekarang tanah konsesi yang jutaan hektar.
Lalu biasanya berlanjut dengan mengejar tahta atau jabatan. Mulai dari tahta sebagai Kepala Negara, hingga Kepala-Kepala Daerah, atau Jabatan-Jabatan Struktural dalam biroksi pemerintahan. Atau Jabatan-Jabatan lainnya di BUMN, BUMD. Kalo perlu bikin Lembaga-Lembaga baru untuk menampung para pendukung yang belum kebagian. Dengan berbagai kewenangan dan kekuasaan yang besar, tahta dan jabatan tersebut selalu diusahakan untuk berlanjut terus.
Akhirnya seorang Penguasa bisa menjadi Penguasa otoriter, alergi terhadap kritik, selalu merasa benar. Dalam sejarah kita kenal banyak Penguasa Durjana yang tega membantai rakyatnya sendiri.
Yang fenomenal diabadikan Al Qur’an adalah Fir’aun Maharaja Mesir kuno sebagaimana dijelaskan Allah swt dalam surat An Naziat (79):24 sebagai berikut:
فَقَالَ أَنَا۠ رَبُّكُمُ ٱلۡأَعۡلَىٰ
"(Seraya) berkata: "Akulah tuhanmu yang paling tinggi."
Namun tentu saja tidak sedikit Penguasa yang Adil, yang mencintai rakyatnya, yang mengamalkan agama dengan baik, sehingga negaranya sejahtera rakyatnya bahagia. Seperti Raja dan juga Nabi Sulaeman yang diabadika dalam surat An Naml (27):40 sebagi berikut:
قَالَ ٱلَّذِي عِندَهُۥ عِلۡمٞ مِّنَ ٱلۡكِتَٰبِ أَنَا۠ ءَاتِيكَ بِهِۦ قَبۡلَ أَن يَرۡتَدَّ إِلَيۡكَ طَرۡفُكَۚ فَلَمَّا رَءَاهُ مُسۡتَقِرًّا عِندَهُۥ قَالَ هَٰذَا مِن فَضۡلِ رَبِّي لِيَبۡلُوَنِيٓ ءَأَشۡكُرُ أَمۡ أَكۡفُرُۖ وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيّٞ كَرِيمٞ
"Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".
Di antara pesan penting dari surat Ali Imran ayat 14 tersebut bahwa wanita harta dan dunia seisinya adalah fitnah (ujian) bagi manusia. Dan fitnah yang paling besar adalah fitnah wanita. Oleh karena itu Allah menyebutnya dalam urutan pertama, sebelum menyebut anak-anak dan harta..
Ibnu Hajar berkata :”Allah menyebut wanita pada urutan pertama sebelum menyebut yang lainnya. Ini menunjukan sinyal bahwa fitnah wanita induk dari segala fitnah.
Rasulullah SAW mengingatkan dalam sabdanya dari Usamah bin Zaid ra sebagai berikut:
مَا تَرَكْتُ بَعْدِيْ فِتْنَةً أضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Aku tidak meninggalkan satu fitnahpun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita. (Bukhari 5096, Muslim 2740)
Peringatan Rasulullah saw tersebut sesuai dengan fakta-fakta yang terjadi sepanjang sejarah. Meskipun wanita diciptakan dalam kondisi yang lemah.Namun betapa banyak lelaki yang cerdas, kuat, gagah perkasa, dibuat lemah dan tunduk kepada wanita. Meskipun wanita diciptakan dengan segala keterbatasan, namun betapa banyak para Penguasa yang tersungkur dalam jeratnya. Meskipun wanita banyak keterbatasan dalam agama, namun betapa banyak ahli agama yang dibuat lalai dari agamanya. Tidak sedikit milyarder kaya raya nekad korupsi karena istri tercinta. Tidak jarang darah tertumpah, pedang terhunus gara-gara wanita. Banyak orang waras dengan akal yang sempurna jadi gila karena wanita. Juga ada yang rela bunuh diri karena seorang wanita. Bahkan ada yang murtad gara-gara wanita.
Rasulullah SAW bersabda :
إنَّ الدُّنْيَا حَلْوَةٌ حَضْرَةٌ وَإنَّالله مُسْتَخْلِفَكُمْ فِيْهَا فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُوْن فَاتَقُوْا الدُّنْيا وَاتَّقُوْا النِّسَاءَ فَإنَّ اَوَّلُ فِتْنَةِ بَنِيْ إسْرَائلِ كَانَتْ فِى النِّسَاءِ
“Sesungguhnya dunia begitu manis dan hijau. Dan Allah mempercayakan pada kalian untuk mengurusnya. Allah ingin melihat bagaimana perbuatan kalian.Maka takutlah kepada fitnah dunia dan fitnah wanita.
Sesungguhya fitnah pertama kali di kalangan Bani Israil adalah masalah wanita. ((HR Muslim 2742)
Tentu saja tulisan ini tidak bermaksud untuk mendiskreditkan wanita. Namun untuk mengingatkan semua kita terhadap sinyalemen dalam Al Qur’an dan Al Hadits, agar setiap Muslim baik laki-laki maupun wanita waspada , sehingga selamat dunia akhirat, seperti tertulis di awal tulisan ini.
Tidak sedikit para Muslimah Shalihah yang menjadi teladan , motivator dan inspirator bagi pasangan hidupnya. Sesuai dengan ungkapan “di balik laki-laki sukses, ada wanita hebat”.
Seperti Siti Khadijah ra dan Siti A’isyah ra bagi Nabi Muhammad SAW. Siti Sarah dan Siti Hajar bagi Nabi Ibrahim, Siti Fatimah bagi Ali bin Abi Thalib karromallaahu wajhah, dsb
Juga para wanita Muslimah di negeri kita tercinta. Bahkan banyak wanita yang lebih hebat dari pasangan hidupnya. Mereka berkiprah di berbagai bidang, politik, social, ekonomi, di bidang iptek, dan lain-lain.
Wallohu ‘alam bish showab.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar