Tanggapi Proses Hukum, Yusuf Mansur: Semoga Allah Membebaskan Saya dari Segala Tuduhan Penipuan

SINDOnews
Ustaz Yusuf Mansur meminta doa untuk keputusan terbaik dari Allah menjelang putusan PN Tangerang hari ini. (Foto: ist)

JAKARTA, iNews.id - Ustaz Yusuf Mansur memberikan tanggapan terkait proses hukum yang dialamatkan terhadapnya. Sebagai warga negara, dirinya pun menegaskan bakal mengikuti semua jalannya semua persidangan hukum. 

Menurut Yusuf Mansur, apa yang dihadapinya tetap didalangi oleh pihak yang sama. Di gilirannya, dia yakin dalang itu akan tersingkap.

Berikut pernyataan lengkap Yusuf Mansur:

Assalaamu'alaikum... 

Salam dari Yusuf Mansur. 
Salam dari Tarim, Hadramaut, Yaman. 
Potongan surga di Buminya Allah... Yth Kwn2 Media... Bismillaah...

Yth 
Kwn2 Media... 
Bismillaah...

Saya dengar dengan izin Allah, dari Kuasa Hukum saya, Pak Ariel dan Bu Dessy, dari Kuasa Hukum "JAS"... Bahwa besok ada Putusan PN Tangerang, atas 1 kasus yang dialamatkan ke saya. Sekitar jam 9pg... WIB. Majelis Hakim Perkara 1366. 

Dari lubuk hati terdalam... Doaiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnn... Untuk keputusan terbaik dari Allah. 

Saya mau belajar manut, ikhlas, ridha... Dan sangat mau belajar percaya sama Allah...

Semoga Allah mengampuni saya, mengasihi saya, merahmati saya, dan membebaskan saya dari segala tuduhan penipuan dan narasi2 yang dibangun siapa saja yang niatnya jelek. 

Saya mau juga terus berprasangka baik sama Allah dan menyabarkan diri akan keputusanNya. Seraya memohonkan ampunan juga buat semua yang terus2an ada kebencian, kemarahan, dendam, atau apa ke saya... Dan menanamkan kecintaan, kasih sayang, dan persaudaraan, dalam membangun ummat, bangsa dan negara.

Sisi sebagai warga negaranya, pokoknya ya saya ngikutin aja jalannya semua persidangan hukum. Toh udah bergulir. Termasuk yang disebut penggerudukan, itu saya serahkan semua ke Kuasa Hukum, dan mengembalikan lagi ke semua proses pengadilan. Sementara itu, silahkan saja semua bebas bernarasi apa aja, membentuk opini apa aja, menyiratkan dan menyudutkan dengan opini apa aja. Termasuk menghukumi dan menghakimi duluan, tanpa menunggu keputusan pengadilan. Silahkan aja. Ini akan memperberat mereka sendiri di kemudian hari, dengan izin Allah. Baik di mata Allah, maupun di mata hukum. InsyaaAllah. Allah Bener-Bener Ga Bakal Tidur dan Ga Bakal Tinggal Diam. Saya dkk Daqu, yakin itu.

Buat Kawan-Kawan Media, persidangan kali ini bukan baru. Dulu juga pernah disidang. Digugat. Di dan ke pengadilan, PN Tangerang juga. Dan GUGATAN MEREKA dinyatakan NO (TIDAK DAPAT DITERIMA). Mereka banding ke Pengadilan Tinggi. Putusan Pengadilan Tinggi kemudian malah menguatkan Putusan Pengadilan Negeri. Alhamdulillaah. 

Setiap kali lapor, dan selama proses, termasuk gugat, selalu ramai meliput, menyetting ini itu, menyiarkan di berbagai media dan youtube. Sejak dulu. Tapi giliran kalah, ditolak, diem seribu bahasa, atau menuduh saya dilindungi Pemerintah. Padahal insyaaAllah saya sangat mengikuti dengan baik. Adapun di Pengadilan Negeri Tangerang, full diwakili Kuasa Hukum dari "JAS". Dan saat menang dengan izin Allah, saya ga petantang petenteng, dan melarang kawan-kawan bergegap gempita, dan memanfaatkan situasi. Ga boleh.

Ini, orang2 di belakangnya, sama aja. Dengan menggerakkan orang2 yg wallaahu a'lam saya ga bisa cerita apa2. 

Nanti juga berlalunya waktu, pada tau juga.

Beberapa di antara orang-orang ini sebenernya udah pada dihukum Allah. Tapi saya ga tega menyebutnya sebagai "karma". Siapalah saya. Ada yang dipenjara, karena salah ngomong. Ada yang dipenjara, sebab perbuatan pidana yang diperbuatnya. Ada yang sekarang malah dilaporkan ke kepolisian. Satu di antaranya, udah jadi kawan baik. Sebab Allah izinkan saya menjemputnya saat bebas dari penjara, dan memperhatikannya. Yang bersangkutan udah minta maaf, dari koar2nya di Youtube. Pun ini, saya tidak tertarik, mengungkap apa dan siapa. Wallaahu a'lam. Sekali lagi, yakin Allah Bekerja dan ga tidur. Sambil saya juga bener2 minta ampun ke Allah.

Dan berkali-kali juga mereka yang ada di balik ini, mencoba2 terus dengan melaporkan ke kepolisian juga. bukan hanya ke pengadilan.

Alhamdulillaah. Selama ini, saya dan Daarul Qur'an, dengan dakwah tahfizhnya, sedekahnya, dan pendidikannya, masih dilindungi Allah, alhamdulillaah. Semua pelaporan mereka, karena ditujukannya juga sekedar atau emang dengan tujuan mempermalukan saya, menghambat saya, menjatuhkan saya, maka dasar2 buktinya pun, selalu jadi ditolak kepolisian. Dan ya sbb emang tidak dan bukan seperti narasi yang mereka buat, yang udah campur aduk ga keruan. 

Terbaik, ya udah, semua nunggu proses hukum aja. Pokoknya ada apa2, saya mah dkkk Daqu, bener-bener mengembalikan semua ke proses hukum. Hormati semua, toh semua proses ini, mereka juga sendiri yang bawa. Masa ga percaya diri sendiri juga setelah menggugat dan melaporkan?

Oke... 

Mangga aja besok pada hadir. Sambil doain di sana, u/ saya. 

Dan doain u/ semua yang berperkara. Agar dapet hidayah dan taufik dari Allah. Mendapatkan kepanjangan umur, kesehatan, rizki yang banyak lagi berlimpah. Keluarga dan anak keturunan yang baik2 saja. Dan semua yang berperkara, dijauhkan dari segala musibah, bala dan bencana. Juga orang2 tuanya, keluarganya, dan anak2 keturunannya hingga akhir zaman. Dan agar publik Indonesia bisa belajar, memetik ilmu, hikmah, dan manfaat, dari kasus yang menimpa saya. Belajar yang baik2, dengan membuang pelajaran yang jelek2. Semoga jadi kebaikan semua.

Sekali lagi, saya bakal sami'naa wa atho'naa nanti dg segala Keputusan Allah lewat Keputusan Pengadilan Negeri dengan izinNya. 

Salam, Yusuf Mansur.

Salam dari Negeri Tarim, Hadramaut, Yaman.
 

Sehari2, bagaikan surga, bersama Habib Umar, Habib Salim, dan para guru yang maasyaaAllah, shubuh ke shubuh. Dars, ngaji, ta'lim. Makan2, bareng Habib Umar. Nerima wejangan khusus. Makan prifat. Jalsah/duduk prifat. Yaa Rabb.

Bahkan hadir di acara2 adat masyarakat Tarim, dengan kedudukan posisi duduk, berdiri, dimuliakan Allah sebab doa2 masayarakat tanah air. Di samping Habib Umar, dan habib2 besar dan masyhurnya, Tarim.

Plus jadi santri lagi, belajar lagi... Ketemu anak-anak Indonesia yang bakal jadi ulama2 besar Tanah Air dan dunia... MaasyaaAllah. Sambil ziarah2 ke Makam Nabi Hud, dan ke makam2 Auliya...

Di antaranya saya ziarah dengan izin Allah ke makam penulis Maulid Habsyi. SimtudDuror... Rotib al Ath-thos, Rotib Al Haddaad. Ke Imam Muhajir, ke Habib Balfaqih al Muqoddam, dll. Dan hampir merata di Hadramaut ini, ziarah2nya. 

Juga silaturahim2 kepada habaaib, masyaayikh, guru2 sepuh dan senior2, yang pada masih idup... Turunan2 ulama2 besar di sini... Dan ke Pesantren2 di sini, dan ke Perguruan2 tinggi di sini, di mana Anak2 Alumni Santri Daqu di sini... Sekalian silaturahim dan TTD-TTD kerja2sama dengan Daqu.

Santri Daqu di Yaman, saat ini, ada 30 anak sampe skrg. Ada yang udah mau lulus S1 di sini. Di al Ahqof Tarim dan Mukalla. Dan gelombang kedatangan santri, bakal lebih banyak lagi. Sebab Daqu udah jadi salah satu jembatan, wasilah, anak2 santri Daqu ke Yaman sini, dan ke negara mana aja di dunia. Buat Indonesia yang sama2 kita cintai... 

Habis dari Yaman, saya akan bertolak ke Mesir, dengan izin Allah. Dan di sana, bertemu dengan Ulama berkaliber internasional banget2, sangat terpandang, sangat mulia kedudukannya di mata Allah, dan ummat Islam dunia... Yakni Habib Ali Al Jufri. Saya ditemani oleh Habib Salim, putra Habib Umar. Yaa Rabb. Karunia apa coba? Alhamdulillaah.

Habis dari Mesir, bertolak ke Jordan. Ketemu juga dengan ulama2 sana. 

Sekalian rencana2 pengembangan tahfizh, dakwah, dan pendidikan tanah air, u/ anak2 Indonesia... Berkah buat Daqu dan seluruh pesantren di Tanah Air.

Salam, dan sekali lagi mohon doa.

Yusuf Mansur. 

Jam 16.28 Waktu Tarim, Hadramaut, Yaman.

Editor : Eka Dian Syahputra

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network