Ketika tumbuh menjadi wanita dewasa, bidang yang digeluti oleh Afnan justru sama sekali tak ada hubungannya dengan olahraga autocross. Lulus sebagai insinyur biomedis membuat Afnan berkecimpung di sana.
Tapi lambat laun, ia menuntunnya pada olahraga itu. Baginya, pekerjaan di bidang bimedia membawa cukup banyak stress dan tekanan.
Dia merasa perlu mengalihkaan energi serta menikmati hobi untuk olahraga bermotor. Selama mulai terjun mengemudi, Afnan sangat bersyukur dunia seakan mendukung keputusannya itu.
"Saya mengikuti kejuaraan autocross putri pertama dan meraih juara kedua di babak kualifikasi," kata Afnan.
Tak hanya itu, kejuaraan yang Afnan ikuti terus berlanjut. bahkan sudah berkali-kali dirinya mendapatkan gelar pemenang. Salah satunya saat berkompetisi dalam Speed Madness (Autocross) Championship yang di gelar di Taman Dirab Riyadh.
Menurut Afnan, ada tantangan yang harus dia lewati selama menggeluti bidang ini. Pelatihan serta memahami pengatahuan dasar dirasa begitu sulit.
Terlebih tidak ada akademi untuk wanita. Namun Afnan selalu dibantu oleh rekan-rekannya hingga mencapai posisi saat ini.
Tak hanya itu, kesulitan lain juga terletak pada kritik masyarakat. Bagaimanapun, dunia autocross dianggap sebagai bidang olahraga para pria.
"Tapi sekarang situasinya berkembang dan berubah, terutama ketika perempuan menjadi lebih terlibat dalam olahraga balap mobil mulai dari usia muda dan pelatihan tekad untuk menjadi pembalap profesional." tutur Afnan.
Editor : Fatiha Eros Perdana
Artikel Terkait