"Salah satu faktor penyebab korban diserang buaya ini, karena memang kita lihat di sini banyak aktivitas tambang rakyat atau TI, disatu sisi ini juga merupakan habitat bagi buaya. Jadi buaya terhimpit oleh habitat yang semakin sempit, sehingga menyerang penambang," kata Manager PPS Alobi Foundation, Endi Yusuf, Senin (18/10/2021).
Lanjut Endi, saat ini merupakan musim kawin bagi reptil ganas tersebut yang membuat sifatnya menjadi lebih agresif. Maka dari itu, dia mengimbau supaya masyarakat selalu berhati-hati ketika beraktivitas di sungai.
"Dari tahun 2016 hingga kini lebih dari 20 orang meninggal dunia akibat berkonflik dengan buaya dan puluhan lainnya luka-luka," ujarnya.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait