William Henry Quilliam  Mualaf Pertama di Inggris Bergelar Profesor Hukum Tak Ragu Memeluk Islam

Tim iNews.id
MUALAF pertama di Inggris William Henry Quilliam bukan orang sembarangan. William mempunyai latar pendidikan yang sangat mumpuni, profesor bidang hukum. (Foto: Ist)

Sepulangnya dari Maroko, dia  tak mau menunggu berama-lama lagi dan lansung mempromosikan Islam kepada masyarakat setempat. Tentu saja tindakannya dianggap aneh oleh warga. Apalagi masyarakat Inggris kala itu sangat resisten terhadap Islam, karena dianggap sesat.  Robert Stanley (tengah) dengan Abdullah Quilliam (kanan) di masjid Liverpool. 

Saat menjalani dakwah, dia sering membuat tulisan dan menerbitkan tulisan-tulisan serta menyebarkannya ke masyarakat. Lagi-lagi tindakan William membuat masyarakat di Liverpool marah besar dan dianggap karyanya mengundang  kebencian. Apakah William langsung menyerah? Saat tekanan hebat, dia tak menyerah, bahkan sedikit demi sedikit orang-orang di Liverpool berhasil dia ajak masuk Islam. Setelah banyak orang yang dia ajak masuk Islam, Quilliam membangun masjid. 

"Dia berhasil mengajak 200 warga lokal dan 600 orang di seluruh Inggris untuk pindah agama. Dia juga menghabiskan banyak waktu melakukan syiar tentang Islam dan menegaskan bahwa Islam bukan agama setan," kata Jahangir Mohammed. 

Quilliam juga terlibat dengan masjid tertua kedua di Inggris di Woking. 

Keberhasilan Quilliam mengajak banyak orang masuk Islam inilah yang membuat kemarahan masyarakat Inggris semakin menjadi-jadi. Tak hanya psikologi, warga Ingris bahkan mulai melakukan serangan secara fisik. " Orang datang dan menyerangnya. Mereka melempar kepala babi, silet, batu. Sejumlah di antara mereka dipicu oleh para pendeta, dan sebagian lain oleh media, namun ia tetap menghadapinya," tambah Mohammed.

Menurut Mohammed, serangan ini dihadapi Quilliam saat mendirikan media muslim pertama. Melalui karya-karya jurnalistik muslim inilah dia menanggapi segala serangan itu. " Ia mendorong warga muslim untuk menulis dan angkat bicara. Ia mengajukan petisi ke Ratu Victoria agar pandangannya didengar." Tulisan-tulisan Quilliam menjadi bacaan penting dan salah satu bukunya Faith of Islam, memiliki tiga edisi yang diterjemahkan dalam 13 bahasa. Buku itu sangat populer dan bahkan Ratu Victoria juga memesannya. 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network