Gelombang Panas Melanda Eropa, Suhu Capai Lebih dari 40 Derajat Celcius, Ribuan Orang Dievakuasi

Iman Ridwan Syah
Gelombang Panas Melanda Eropa hingga Menyebabkan Kebakaran Hutan. (Foto: Ilustrasi/Ist)

JAKARTA, iNews.id - Gelombang panas menerjang Eropa dan telah memicu kebakaran hutan. Lantas, apa yang menyebabkan gelombang panas tersebut? Hal itu pun disebabkan oleh perubahan iklim.

Dilansi dari Euronews Green, Kamis (21/7/2022), hutan-hutan di Perancis, Portugal, Spanyol, Yunani, hingga Kroasia terus mengalami kebakaran. Orang-orang di sana sedang berjuang dari hawa panas dan kepulan asap kebakaran hutan yang terus menebal.

Selain itu, untuk pertama kali dalam sejarah, suhu di Inggris memecahkan rekor. Sebab, tercatat 40 Celcius menyelimuti negara tersebut.

“Kita berharap tak akan sampai ke situasi ini, namun untuk pertama kalinya kami memperkirakan lebih dari 40C di Inggris,” ilmuwan iklim di Kantor Met Inggris, Dr Nikos Christidis, mengungkapkan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Euronews Green, Kamis (21/7/2022).

Di Spanyol, seorang pria yang terjebak dalam kebakaran hutan melarikan diri dengan pakaiannya yang terbakar usai berusaha mencegah api mencapai kota Tabara pada hari Senin.

Pria itu bernama Angel Martin Arjona sedang menggali dengan alat yang terbakar menuju lapangan di pinggiran kota..

Beberapa detik kemudian dia tampak berlari dari api, tersandung dan berdiri dengan susah payah sebelum api terlihat di pakaiannya.

Penumpang di kereta Spanyol bahkan dipaksa untuk menyaksikan kebakaran hutan yang mengoyak tumbuh-tumbuhan di dekat rel di Zamora. Kereta sedang melakukan perjalanan antara Madrid dan Ferrol di wilayah Galicia, penumpang yang merekam video, kata Francisco Seoane.

Di Portugal , separuh kotamadya Murca terbakar dan mayat pasangan tua yang mencoba melarikan diri ditemukan di dalam “kendaraan yang hangus,” ujar walikota kepada penyiar lokal SIC.

Suhu di Portugal bahkan mencapai 47C (116F) pada hari Kamis, menjadi rekor untuk bulan Juli.

Kebakaran hutan di Prancis dalam beberapa hari terakhir membuat lebih dari 24.000 orang meninggalkan rumah mereka, dengan tempat penampungan darurat didirikan untuk para pengungsi.

Gironde, kawasan wisata populer di barat daya, terkena dampak yang sangat parah, di mana petugas pemadam kebakaran berjuang untuk mengendalikan kebakaran yang menghancurkan lebih dari 34.000 hektar tanah.

“Saya pikir kita dapat dengan sangat yakin mengatakan bahwa setiap gelombang panas yang terjadi telah dibuat lebih intens dan lebih mungkin karena perubahan iklim,” Dr Friederike Otto, dosen senior dalam ilmu iklim di Institut Perubahan Iklim dan Lingkungan Grantham Inggris, kepada Euronews Green.

Editor : Eka Dian Syahputra

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network