Keren! Di Tengah Keterbatasan Fisik, Mahasiswa Tuna Rungu Ini Sukses Lulus Fakultas Seni Rupa ITB

Arif Budianto
Mahasiswa ini sangat menginpirasi, ditengah keterbatasan fisiknya berhasil lulus dari Fakultas Seni Rupa ITB. (Foto: iNews.id/Arif Budianto)

BANDUNG, iNews.id - Seorang wisudawan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB mempunyai pengalaman menarik dan menginspirasi. Di mana di tengah keterbatasan fisiknya, dia bisa menyelesaikan program studi strata satu sampai selesai.

Dia adalah Salsabilla Rasika Sumekto, mahasiswa (alumni) Desain Komunikasi Visual (DKV) ITB yang merupakan mahasiswa berkebutuhan khusus lantaran hanya mampu mendengar suara di atas 90-110 desibel sejak lahir. Namun hal itu tidak membuatnya berhenti untuk terus melaju hingga garis final perkuliahan. 

Dalam tugas akhirnya, Salsabilla mengangkat tema mengenai budaya tuli di Indonesia. Dia mengaku terinspirasi dari berbagai pengalaman pribadinya sendiri yang kemudian ia visualisasikan. Salsabilla membuat karya buku ilustrasi landscape lengkap dengan hardcover berukuran A4. 

Isinya merupakan kompilasi ilustrasi yang memberikan pemahaman mendalam tentang budaya tuli sehingga bisa bersifat edukasional. Tugas akhirnya tersebut cukup otentik karena dibuat dari perspektif seorang teman tuli, hal itu karena kebanyakan karya DKV lain bertemakan “tuli” dibuat berdasarkan perspektif seseorang yang dapat mendengar.

Salsabilla mengaku tidak ada kendala dari segi teknik visualisasi karya tugas akhirnya. Alih-alih menurutnya, hal yang cukup sulit adalah mencari sumber literatur yang spesifik dengan karakter bangsa Indonesia secara kredibel. Hal itu menyebabkan adanya kendala dalam wawancara dengan teman-teman tuli untuk penelitiannya.

“Seharusnya ada penelitian lebih detail tentang budaya tuli karakter bangsa Indonesia secara nasional, namun penelitian tersebut masih sedikit. Oleh karena itu, upaya maksimal yang bisa dilakukan adalah focused discussion dengan empat narasumber saja, dan sisanya pengutipan dari artikel atau jurnal internasional tentang budaya tuli di dunia,” ujar Salsabilla dalam siaran pers ITB. 

Selama menimba ilmu di ITB, Salsabilla mengandalkan visual sepenuhnya. Dia menangkap pembelajaran melalui tulisan-tulisan yang dipresentasikan dosen hingga catatan materi kuliah yang telah dicatat oleh rekan-rekan mahasiswa lainnya. Dalam metode membaca gerakan bibir, bagi Salsabilla pribadi keakuratannya hanya 30 persen, sehingga dia lebih mengandalkan visual dan tulisan. 

Editor : Eka Dian Syahputra

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network