Aksi sulap pun dirancang. Hans Hamzah menyamar menjadi Kepala Cabang Maskapai Merpati Airlines ketika Soares berada di bandara, bersiap terbang ke Kupang. Saat Soares melapor, Hamzah berimprovisasi bahwa visa sang atase harus mendapat persetujuan dari imigrasi.
Praktis Soares berang dan menyebut dirinya sedang dalam misi diplomatik. Tetapi Hamzah bergeming. Dia lantas menawarkan bantuan untuk mengantar langsung Soares ke kantor imigrasi agar dapat cap pengesahan.
Soares melunak. Oleh Hamzah dia dibawa ke kantor Imigrasi menggunakan mobil dalam perjalanan 16 kilometer. Kepala kantor imigrasi telah setuju diajak bekerja sama soal ini. Begitu Soares datang, dia mempersilakan masuk ruangannya dan meminta untuk mengisi dokumen.
Hamzah menyarankan agar koper Soares ditinggal saat masuk ruangan. Untuk meyakinkan, dia menyebut koper itu akan dijaga petugas bersenjata. Soares awalnya ragu, tapi kemudian setuju.
Satsus Intel anak buah Dading Kalbuadi bergerak cepat. Hamzah dengan kelihaiannya membuka kunci koper. Semua dokumen lantas dipotret oleh anggota lain yang ahli fotografi. Pekerjaan itu dengan cepat dituntaskan.
Operasi ini kelak dikenal dengan Sandi Kuta. Keesokan harinya atau pada 17 Agustus, Dading dan anggota Satsus Intel kembali ke Jakarta dan menerima pujian atas kerja mereka.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait