Dokumen rahasia yang dibawa Mayor Soares mengonfirmasi bahwa Portugal berniat untuk melepaskan Timor Timur dan meninggalkan begitu saja. Salah satu surat penting memerintahkan agar sang Gubernur Militer Timor mengungsikan semua pasukan Portugal ke Ilhe de Atauor atau Pulau Kambing, sekitar 16 kilometer di utara Timor.
“Pada 23 Agustus, petugas-petugas Konsulat Indonesia di Dili diungsikan melalui laut. Pada akhir bulan itu, personel pasukan khusus yang ditugaskan di Flamboyan mendapat izin memulai serangan militer lintas batas,” tutur Ken Conboy.
Dalam pandangan Rori Permadi, Indonesia melalui kekuatan ABRI masuk ke Timor Timur dengan dalih memulihkan situasi dan mencegah konflik berkepanjangan. Langkah itu tidak lepas dari konstelasi politik internasional di masa Perang Dingin.
Di masa ini ABRI mendapat persetujuan dari negara-negara Barat liberalis yang tidak ingin melihat Timor Timur merdeka di bawah pimpinan Fretilin dan berubah menjadi Cuba of Asia.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait