Pihak keamanan yang berada di sekitar lapangan mencoba untuk mengamankan kondisi dengan terpaksa menembakkan gas air mata. Akibatnya, kondisi itu menimbulkan kepanikan dan membuat desak-desakan suporter yang akan ke luar stadion.
Akibat insiden tersebut, sebanyak 129 korban meninggal dunia. Sementara imbas dari kerusuhan tersebut membuat Liga 1 harus dihentikan selama satu pekan dan Arema FC mendapatkan hukuman tidak bisa menggelar pertandingan di Kanjuruhan di sisa musim ini.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait