JAKARTA, iNewsBekasi.id - Waspadai penipuan di aplikasi kencan online, dilaporkan korban penipuan pada aplikasi tersebut meningkat 60 persen, dengan kerugian korban mencapai Rp. 70 jutaan.
Seperti dilansir dari idxchanel, pada Sabtu (15/10/2022), data Barclays menunjukkan, 77 persen dari semua penipuan seperti ini terjadi di platform teknologi, yang bukan hanya aplikasi kencan online saja, tapi juga di situs media sosial lainnya. Dan dikatakan bahwa orang berusia 51 hingga 60 tahun adalah yang paling berisiko. Terhitung lebih dari sepertiga (35 persen) dari semua korban penipuan di aplikasi kencan.
"Aplikasi kencan bisa menjadi cara yang bagus untuk bertemu orang, tetapi penting untuk diingat bahwa tidak semua orang yang Anda ajak bicara akan memiliki niat baik," kata Ross Martin, Kepala Keamanan Digital di Barclays.
"Jika ada sesuatu yang terdengar mencurigakan atau terasa tidak beres, berhentilah terlibat dengan profil tersebut dan bicarakan dengan seseorang yang Anda percayai untuk mendapatkan opini kedua," lanjutnya.
Martin menyebut, akan sulit untuk mengetahui tanda-tanda orang sebagai penipu di aplikasi kencan online. Namun menurutnya, jika seseorang hanya memiliki satu foto atau tidak sama sekali, itu patut di waspadai.
Selain itu juga orang-orang dengan foto glamor yang memamerkan gaya hidup mewah atau sangat cantik atau tampan, seperti model mungkin juga merupakan bagian dari penipu.
Martin pun mengatakan, salah satu cara untuk memeriksanya adalah dengan melakukan 'pencarian gambar' di Google atau platform lainnya untuk melihat apakah foto tersebut diambil dari tempat lain.
Penipu juga cenderung mencoba untuk menyatakan cinta mereka setelah beberapa minggu untuk mencoba memikat hati dan kepercayaan agar merasa berada dalam romansa yang lebih intim untuk membahas soal materi.
"Jika orang yang Anda ajak bicara terus mengajukan alasan mengapa mereka tidak dapat bertemu, ada kemungkinan besar mereka adalah penipu dan identitasnya idak seperti yang mereka katakan," ujar Martin.
"Anda harus selalu mempertanyakan mengapa seseorang mungkin meminta uang kepada Anda, dan selalu berkonsultasi dengan orang yang Anda percayai untuk mendapatkan pendapat kedua," tutupnya.
Editor : Fatiha Eros Perdana
Artikel Terkait