JAKARTA, iNewsBekasi.id - Sedikitnya ada tiga tokoh Indonesia yang dikenal sebagai sosok yang jujur dan sederhana.
Di mana salah satu tokoh tersebut ada yang menolak memakai fasilitas negara yang berlebihan. Lantas, siapa saja tokoh Indonesia yang dikenal jujur dan sederahana? Berikut informasinya yang iNewsBekasi.id himpun dari Okezone.
Tokoh Indonesia yang Dikenal Jujur dan Sederhana
1. Mar’ie Muhamammad
Mar’ie Muhammad adalah mantan Menteri Keuangan pada masa Kabinet Pembangunan VI. Pada Maret 1993, ia menjabat sebagai Menteri Keuangan. Sebelum menjadi Menteri Keuangan, ia pernah bekerja di Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara Departemen Keuangan pada 1969-1972.
Selain itu, ia juga pernah bekerja di Direktorat Jenderal Pembinaan BUMN Departemen Keuangan. Pada masa jabatannya, ia dikenal sebagai orang jujur, sederhana hingga mempunyai integritas yang tinggi. Mar’ie dijuluki sebagai Mr.Clean. Hal ini lantaran perjuangannya memberantas korupsi di eranya yang masih sarat dengan korupsi.
Mar’ie mengedepankan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi. Tak hanya itu, ia pun berani menolak tawaran yang keliru serta tidak jumawa dalam pemanfaatan fasilitas negara.
2. Hoegeng Iman Santoso
Hoegeng Iman Santoso adalah salah satu tokoh nasional yang dikenal jujur dan sederhana. Dia merupakan kepala Kepolisian Indonesia dari 1968-1971. Beda dengan polisi lainnya, Hoegeng tidak mempan untuk disuap.
Bagi Hoegeng, lebih baik melarat daripada menerima suap. Saat menjabat sebagai Kapolri, ia pernah merasakan godaan suap. Hoegeng pernah dirayu seorang pengusaha yang terlibat kasus penyelundupan. Saat itu, sang pengusaha memintanya agar kasus tidak dilanjutkan ke pengadilan. Hoegeng pun gencar memerangi penyuapan. Bahkan ia tidak peduli siapa beking dari pelaku kasus korupsi, semuanya pasti disikat dan diberantasnya.
Tak hanya dikenal jujur, ia juga sosok yang sedehana. Terbukti, pada 1956 saat diangkat menjadi Kepala Direktorat Reserse dan Kriminal Polda Sumatera Utara, Hoegeng menolak menempati rumah dinas. Padahal, itu merupakan haknya, apalagi rumah dinas itu dilengkapi dengan barang yang mewah. Namun ia tidak menerimanya. Hoegeng baru akan pindah apabila rumah tersebut diisi dengan barang inventaris kantor. Diketahui, barang mewah tersebut berasal dari seseorang yang ingin menyuapnya.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait