Ini Kisah Heroik Jenderal Kopassus, Tak Makan hingga 5 Hari demi Selamatkan Pasukan

Sucipto
Pasukan Korps Baret Merah atau Kopassus. (Foto: Penkopassus).

Menjelang tengah malam, ketika mendekati Suai, pasukan kemudian dibagi dua mengingat ada dua sasaran yang menjadi target yakni markas polisi dan markas tentara. Sutiyoso menyasar markas tentara. Sedangkan, pasukan kecil dipimpin Letnan Bambang bergerak menuju markas polisi. 

Tepat pukul 01.00 waktu setempat, Sutiyoso memberi isyarat dengan melepas tembakan. Kedua tim kemudian secara serentak melakukan penyerangan ke markas polisi dan tentara. Terjadi perlawanan sengit. Setelah pertempuran selama 20 menit, Sutiyoso melepas tembakan sebagai isyarat untuk mundur sesuai strategi hit and run.

Saat itu, Sutiyoso mendapat laporan Sersan Parman yang bertugas sebagai penembak roket launcher tertembak di kakinya. Begitu pula pembantunya Sarwono tertembak sehingga satu jari tangannya putus. Termasuk empat anggota lainnya yang tertembak. Namun saat akan dijemput, ternyata Sersan Parman dan Sarwono telah berpindah.

Di tengah kejaran pasukan musuh, pertempuran sengit terus terjadi. Pergerakan tim Sutiyoso untuk kembali ke Kotabot terhambat karena harus bertempur dan membopong empat anggotanya yang tertembak.

Dalam perang dahsyat seperti itu, keempat orang yang tertembak “mestinya” ditembak mati supaya tidak menjadi beban. Bahkan para senior yang dihubunginya melalui radio telah menyarankan supaya ditinggal saja. Tapi Sutiyoso tidak tega. Sutiyoso dengan tiga anggota kemudian membopong mereka yang terluka sambil memanggul senjata.

Editor : Aditya Nur Kahfi

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network