JAKARTA, iNewsBekasi.id - Yuk kenalan dengan David Belle, sang penemu olaharaga ekstrem parkour yang menarik untuk dibahas. Bagi sebagian orang mungkin sudah mengenal kegiatan ekstrem ini.
Parkour sendiri ialah olahraga yang dilakukan dengan melintasi rintangan di lingkungan buatan manusia atau alam melalui aktivitas berlari, meloncat, melompat, memanjat, berguling, dan gerakan lainnya. Aktivitas tersebut dilakukan untuk melntasi satu titik ke titik lain dengan cara tercepat dan seefisien mungkin tanpa penggunaan peralatan.
Tak banyak yang tahu, olahraga ini dikembangkan di Prancis pada akhir 1980-an, dan dipopulerkan melalui video Internet, iklan televisi, juga film dokumenter, termasuk film James Bond Casino Royale (2006).
Olahraga ini dipopulerkan oleh David Belle. Tak heran jika ia disebut sebagai bapak parkour. Pria yang kini berusia 49 tahun itu mempelajari olahraga ini dari sang ayah.
Jika ditelusuri olahraga ini tak serta merta diperoleh David dari sang ayah, Raymond Belle namun berasal dari pendidikan jasmani dan metode pelatihan yang dikembangkan pada tahun-tahun sebelum Perang Dunia I oleh Georges Hébert dan dikenal sebagai “la méthode naturelle”.
Materi tersebut melibatkan pelatihan dalam berlari, melompat, memanjat, menyeimbangkan, berenang, dan bertahan serta penggunaan kursus rintangan yang disebut "parcours du combatant". Sistem Hébert tersebut untuk mendukung pelatihan militer Prancis.
Raymond diketahui selama tahun 1940-an hingga 1950-an menerima instruksi tentang metode Hébert saat berada di militer, ia lalu menggunakan pelatihan itu untuk menjadi petugas pemadam kebakaran elit.
Ia dikenal lantaran menjadi atletis akrobatik dan kemampuannya untuk bergerak dengan aman dan cepat di sepanjang tepian, memanjat bangunan tanpa menggunakan tangga, dan melompat di antara atap gedung.
David sendiri berlatih dengan ayahnya, ia serta temannya mulai berlatih parkour sendiri, menambahkan tantangan dan gerakan mereka sendiri dan menyebut diri mereka Yamakasi. Pada akhir 1990-an barulah Yamakasi memberikan pertunjukan publik dengan dibuat film.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait
