BOGOR - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, membahas terkait masih banyaknya permasalahan Hak Asasi Manusia (HAM). Menurutnya, banyak faktor yang membuat persoalan terkait HAM menjadi kusut di Kota Bogor, salah satunya intervensi politik.
"Yang membuat kusut persoalan HAM di Kota Bogor dan Indonesia menurut saya bukan hanya pergulatan pemikiran dan perdebatan tentang apa nilai terbaik. Tetapi juga intervensi politik, kepentingan politik, partai dan sebagainya, yang membuat semakin kusut," terang Bima, ketika memberikam sambutan puncak Pekan HAM Kota Bogor, di halaman Bogor Creative Center (BCC), pada Sabtu (10/12).
Di Kota Bogor sendiri, lanjut Bima, masih banyak pekerja rumah terkait HAM yang harus diselesaikan. Tetapi, satu persatu dituntaskan seperti persoalan GKI Yasmin.
"Di Bogor, kita cicil satu-satu. Alhamdulillah berkat dukungan semua, isu Gereja Yasmin yang mendunia bisa kita selesaikan. Tapi masih ada persoalan lain, persoalan rumah ibadah masih ada. Harus dituntaskan karena akan menjadi tabungan persoalan ke depan. Negara ini juga begitu, banyak yang tidak disentuh persoalan HAM karena mungkin takut kehilangan popularitas, dukungan politik, atau takut kehilangan bohir atau pendananya," ungkapnya.
Editor : Lely Anggoro Putri
Artikel Terkait
