”Memang di mobil itu saya memang agak naik gitu (pengen muntah) saya udah bilang sama abang taksi online, mas saya boleh minggir dulu engga, tapi mas grabnya itu engga ladenin,” kata NT kepada wartawan, Jumat (24/12/2021).
Karena sudah tidak tahan, dia langsung membuka jendela mobil dan muntah. NT mengaku, cipratan muntahnya mengenai bodi mobilnya. ”Setelah muntah, dia itu ngedumel sepanjang perjalanan sampe bilang, tenang mas nanti saya ganti rugi ongkos cuci mobilnya, baru dia diem,” ucapnya.
Lantaran merasa bersalah, NT kemudian memberi tip tambahan sebesar Rp100 ribu kepada sopir saat tiba di rumahmya. Namun, sang sopir tidak mau menerima. Sang sopir, kata dia, malah meminta uang sebesar Rp300 ribu.
”Saya bilang mas sorry (maaf) mas saya engga ada uang cash (tunai) lagi, terus dia malah ngomong, halah lagak lu sok kaya pergi minum bisa lo sampe juta jutaan, gitulah pokoknya dia hina-hina,” tuturnya.
NT mengatakan, sang sopir kemudian turun dari mobil dan mengancam kakaknya dengan memanggil teman-temannya untuk datang mengeroyok. Selanjutnya, NT pun ikut diancam dan dipegang-pegang bagian tubuhnya. NT mengaku sempat melakukan perlawanan dengan menepis tangan sopir agar tidak menyentuh bagian sensitifnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait