Jejak Perjuangan Transmigran Jawa dalam Membangun Desa Multikultural Wonomulyo, Sulawesi Barat

Raden Yusuf/Fatiha Eros Perdana
Jejak Perjuangan Transmigran Jawa dalam Membangun Desa Multikultural Wonomulyo, Sulawesi Barat. (Foto: Fatiha Eros Perdana/Net Bekasi)

Wonomulyo terdiri dari 13 desa dan merupakan kecamatan dengan aktivitas ekonomi yang sangat ramai. Bahkan, tingkat kesibukannya melampaui Kota Polewali itu sendiri.

Satu hal menarik dari Wonomulyo adalah tidak pernah terjadi konflik antar etnis, justru masyarakatnya hidup berdampingan. Mayoritas masyarakat di Wonomulyo menguasai empat bahasa sekaligus, yaitu Bugis, Mandar, Makassar, dan Toraja.

Selain itu, di Wonomulyo banyak masyarakat yang membangun infrastruktur pertanian, seperti bendungan, saluran irigasi, dan jembatan. Orang-orang berdarah Jawa yang telah lama tinggal di Wonomulyo sudah menganggap daerah tersebut sebagai rumah mereka sendiri.

Namun, seiring berjalannya waktu, banyak orang kelahiran Jawa yang telah meninggal dunia. Saat ini, mayoritas masyarakat di Wonomulyo memiliki darah campuran antara Jawa dan suku setempat. Mereka menggunakan bahasa Bugis, Mandar, dan Toraja dengan logat Jawa yang khas. Hal ini membuat Wonomulyo sangat unik, bukan?

Editor : Fatiha Eros Perdana

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network