Marloncius menjelaskan bahwa tekanan untuk menandatangani surat pernyataan ini merupakan imas dari desas-desus Tasyi yang dituding tak memenuhi hak pekerjanya dengan benar.
"Beberapa hari yang lalu kita udah tau ya bahwa di Twitter ada beberapa orang yang eks tim dari selebgram ini gajinya tidak dibayarkan secara full atau tepat waktu, itu awal mula kenapa bisa ke-blow up di medsos," ujar Marloncius.
"Karyawan merasa haknya tidak dibayarkan dengan yang disepakati di awal. Misal beliau kerja november 2022, tapi baru nerima gaji ada yang di januari 2023," tambahnya.
Lebih lanjut, Marloncius Sihaloho mengaku telah mengantongi semua bukti atas laporan kliennya ke Polda Metro Jaya. Bukti-bukti tersebut kata dia meliputi foto pelaku.
"Buktinya ada beberapa foto dan kronologisnya lengkap. Termasuk foto muka orangnya yang mendatangi rumah mantan karyawan Tasyi ini pun ya kita sudah coba print dan kita coba lampirkan saat ini," tandasnya.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait