JAKARTA, iNewsBekasi.id - Miris puluhan jamaah haji khusus asal Indonesia tidur di depan toilet. Padahal, mereka sudah mengeluarkan biaya Rp500-700 juta demi menunaikan ibadah haji.
Dilansir dari IDX Channel, Pengurus Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PBNU yang juga Guru Besar Universitas Indonesia, Mahmud Syalout menyebut, banyak jamaah haji khusus tidur di luar lantaran satu tenda berisi 60-90 orang. Bahkan tidak ada penghalang antara laki-laki dan perempuan.
Lantaran berdempetan dan berdesakkan itulah sebagian jamaah haji khusus lebih memilih tidur di depan toilet dan beberapa merupakan lansia.
Mengutip dari akun twitter @syaltout/ Mahmud Syalout, Rabu (5/07/2023) jamaah Haji Khusus adalah jamaah haji yang penyelenggaraannya berbeda dengan haji reguler, hal ini berdasarkan UU No 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Pasal 1.
Pada 2023 ini, yang mengelola Jamaah Haji Khusus adalah Dhuyuful-Bayt-. Dia juga mengelola permaktaban jamaah haji asal Turki. Pihak pengelola juga merasa sedih dengan penyelenggaraan haji pada tahun ini.
Selain masalah tenda dan mampetnya kamar mandi, jamaah haji khusus juga memperoleh makanan tidak tepat waktu layaknya jamaah haji reguler.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait