Usai lulus kuliah, Elisha langsung bekerja sebagai pramugari. Dia kembali mendapat hidayah untuk menjadi mualaf. Saat itu dirinya masih berusia 21 tahun dan terpilih menjadi pramugari yang membawa jamaah umrah ke Jeddah.
"Karena berbeda agama, saya mencari pakaian dan warna yang cocok ketika di sana. Selain lewat Google, saya juga tanya teman yang Muslim. Akhirnya saya dapat gamis dan kerudung yang nyaman dipakai di sana," ucapnya.
Elisha mengaku merasa tenang saat berada Jeddah. "Saat di lokasi, saya merasa tenang dan entah kenapa hati saya merasa kosong," tambahnya.
Seiring berjalannya waktu, ibunda Elisha menyadari teman-teman dan kekasihnya yang tidak pernah dikenalkan.
"Ibu saya tanya, kenapa saya enggak pernah kenalin teman dan pacar. Ibu saya berpikir pacar saya adalah Muslim. Lalu saya bilang ke ibu saya kalau tidak perlu khawatir karena mereka semua teman," jelasnya.
Hingga akhirnya, lanjut Elisha, dia bertemu dengan seorang pria yang saat ini menjadi suaminya. Ketika awal perkenalan sang kekasih ingin langsung menikahinya. Namun dia bingung cara memberi tahu orangtuanya.
"Dia (pacar) bilang enggak mau teman lama dan mau memperistri saya. Saya khawatir dan enggak tahu cara terbaik memberi tahu hubungan kami ke orangtua," ucap Elisha.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait