Akibat Aksi Panggung Kontroversinya di Malaysia, The 1975 Dituntut Rp40 Miliar

Diana Rafika Sari/Eka Dian Syahputra
The 1975. Foto: Instagram/@the1975

JAKARTA, iNewsBekasi.id - The 1975 dituntut Rp40 miliar akibat aksi panggung kontroversinya di Malaysia. Tuntutan ini pun diajukan Future Sound Asia sebagai penyelenggara festival musik Good Vibes Festival.

Future Sound Festival mengajukan tuntutan kepada The 1975 lantaran mengalami kerugian finansial. Matty Healy dan kawan-kawan dinilai telah melanggar perjanjian yang telah disepakati dalam kontrak sebelumnya.

Dalam tuntutannya, band asal Inggris itu disebut telah meludah di panggung, merusak drone, mengkritik aturan LGBT yang dibuat pemerintah Malaysia hingga ciuman sesama jenis dengan bassis The 1975, Ross MacDonald.

Kuasa hukum Future Sound Asia, David Mathew mengatakan pihaknya telah mengirimkan surat tuntutan tertanggal 7 Agustus 2023 kepada The 1975. Mereka diminta membayar ganti rugi lebih dari RM12,3 juta atau setara dengan Rp40 miliar.

"Dalam surat itu, FSA (Future Sound Asia) menuntut agar The 1975 mengakui tanggung jawab mereka dan juga membayar sejumlah RM12,3 juta dalam waktu tujuh hari," kata David dilansir dari Malay Mail melalui SINDOnews, Rabu (9/8/2023).

"Surat tuntutan ditulis sesuai dengan ketentuan English Practice Direction Pre-Action Conduct and Protocol yang merupakan bagian dari English Civil Procedure Rules," sambungnya.

Tuntutan ini dilayangkan Future Sound Asia setelah Good Vibes Festival dihentikan akibat vokalis The 1975, Matt Healy memicu kontroversi besar selama penampilannya di atas panggung.

Dua hari tersisa dari acara itu tiba-tiba dibatalkan menyusul Matty Healy yang mengkritik peraturan Malaysia tentang LGBT. Dia juga melakukan ciuman sesama jenis di tengah penampilan grup bandnya.

Menurut David, tuntutan Future Sound Asia terhadap The 1975 pada dasarnya adalah pelanggaran kontrak yang disengaja.

“Perwakilan Healy dengan tegas memberikan jaminan tertulis pra-pertunjukan bahwa dia dan pertunjukan langsung The 1975 harus mematuhi semua pedoman dan peraturan lokal selama set mereka di Malaysia," jelas David.

“Meskipun demikian, jaminan tersebut diabaikan, dan tindakan The 1975 juga jelas melanggar kontrak dengan FSA, yang menyebabkan pembatalan festival dan menyebabkan kerugian yang signifikan bagi FSA," tandasnya.

Editor : Eka Dian Syahputra

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network