"Saya didatangi Binmaspol, katanya 'ayo kita mau ada penangkapan', enggak lama kita langsung meluncur, nah katanya bapak-bapak yang ada di situ itu dari Densus, tapi enggak ngasih tahu penangkapan terkait apa," katanya.
Saat tiba di lokasi, dirinya diminta mengetuk pintu kontrakan terduga pelaku. Ketika pintu dibuka, tak perlu waktu lama Densus langsung menangkap terduga teroris perlawanan.
"Saya yang ketuk pintu, setelah pintu dibuka, Densus sebut nama, habis gitu langsung ditangkap, saya enggak jelas dengar namanya, tapi enggak ada perlawanan waktu ditangkap," ucap dia.
Sedangkan, penangkapan kedua terduga teroris yang dilakukan di rumah kontrakan RT04 RW02 Kampung Darmajaya, Dusun 3, Desa Setiadarma, Tambun Selatan pada waktu bersamaan. Di kontrakan ini, seorang pria berusia sekitar 30 tahun ditangkap Densus 88.
"Yang ditangkap satu orang di rumah kontrakan, waktu ditangkap ada anak sama istrinya, tapi yang dibawa cuma suaminya aja," kata Ketua RW02 Kampung Darmajaya, Abdul Basit Bastian.
Sejauh ini, Basit mengaku tidak mengetahui nama terduga teroris yang ditangkap tim Densus. Akan tetapi, kata Dia, saat akan ditangkap, Dirinya sempat mendengar petugas menyebut nama terduga pelaku.
"Jadi saya ketuk pintu kontrakan, setelah pintu dibuka, ada pertanyaan 'kamu Muklas ya?' Terus langsung ditangkap ditutup matanya, itu yang saya tahu, yang melakukan penangkapan pakai baju bebas," katanya.
Selain menangkap terduga dua pelaku, Basit menjelaskan, tim Densus juga mengamankan 13 item untuk dijadikan barang bukti. Seluruh barang bukti yang diamankan itu kebanyakan berupa buku.
"Buku-buku yang dibawa, kayak buku tuntunan pelajaran dia atau bagaimana saya enggak ngerti, ada 13 item yang dibawa, kebanyakan buku," ucapnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait