Bocah SD Bekasi Korban Bully hingga Kaki Diamputasi Meninggal, Wakepsek Masih Berani Sebut Bercanda?
"Mereka bercanda-bercanda main terus jajan. Jadi kalau dikatain perundungan atau kekerasan itu terlalu jauh ya. Mereka selengkatan (sliding) kaki ke Fatir terus jatuh," ujar Sukaemah.
Lanjut sang Wakepsek, jika pun ada tindakan perundungan pasti korban sendiri akan laporkan, sementara anak-anak SD dan Fatir sendiri tidak pernah melapor..
"Kan saya di kelas terus, kalau ada perundungan atau pembullyan pasti lah anak-anak lapor,” ujar Sukaemah.
Kejadian perundungan atau bully itu diketahui terjadi pada Februari 2023 lalu. Fatir selalu menyembunyikan tragedi tersebut dari orang tuanya.
Sang ibu Diana Novita, baru menyadari saat Fatir mengeluh sakit. Ia juga melihat luka di kaki Fatir yang memar. Setelah didesak, akhirnya Fatir mengakui bahwa dirinya menjadi korban bully atau perundungan dari teman-temannya.
Beberapa hari setelahnya, memar di kaki Fatir justru semakin parah hingga kakinya harus diamputasi.
Pemberitaan Fatir korban bully yang meninggal ini kemudian viral di media sosial. Netizen pun banyak mempertanyakan soal sikap Wakepsek yang dulu sempat menyebut insiden ini hanya bercanda.
"Entah bagaimana reaksi Bu Wakepsek yang terhornat, yang anggap bullyan itu hanya bercanda?" tulis netizen.
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait