Tak hanya itu, setelah warga dan jemaat GABK memasang plang, jemaat GPIB justru menduduki tempat ibadah tersebut dengan cara membawa kasur ke dalam gereja. Hal tersebut membuat banyak orang luar yang ikut menduduki gereja tersebut.
“Jadi bentrokan terjadi selain karena pelarangan ibadah juga lantaran warga kesal karena banyak orang luar yang menduduki gereja,” katanya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait