Budi Santoso Kembali Jadi Dekan FK Unair, Hetifah Tekankan Perlunya Kebebasan Akademik

Kiswondari
Prof Budi Santoso, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair). Foto/Istimewa/Unair

BEKASI, iNewsBekasi.id- Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian angkat bicara terkait pengangkatan kembali Prof Budi Santoso sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair). Sebelumnya  Budi diberhentikan karena perbedaan pendapat dengan pimpinan Unair soal kebijakan mendatangkan dokter asing ke Indonesia.

Menurut Hetifah, pengangkatan kembali Prof Budi adalah langkah yang tepat untuk menghormati kebebasan akademik dan integritas profesional di lingkungan pendidikan tinggi.

"Kami menyambut baik keputusan ini dan berharap hal ini dapat menjadi contoh bagaimana dialog yang konstruktif dapat menyelesaikan perbedaan pendapat," kata Hetifah saat dikutip Jumat (12/7/2024).

Hetifah juga menekankan pentingnya penghargaan terhadap kebebasan berpendapat di institusi pendidikan.

Ia pun berharap, keputusan ini akan mendorong lingkungan akademik yang lebih inklusif dan terbuka terhadap berbagai pandangan, khususnya dalam hal kebijakan yang berdampak luas seperti program mendatangkan dokter asing.

Menurut politikus Golkar ini,  perbedaan pendapat adalah bagian dari dinamika demokrasi dan seharusnya tidak menghambat kemajuan. "Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dan seharusnya menjadi pemicu untuk mencari solusi terbaik bersama," tambahnya.

Sebagai Wakil Ketua Komisi X DPR RI, legislator Dapil Kalimantan Timur ini terus berkomitmen untuk memperjuangkan kebijakan yang mendukung kebebasan akademik dan integritas profesional. 

Ia berharap bahwa kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih menghargai perbedaan pendapat. "Dengan keputusan ini, diharapkan FK Unair dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan dalam bidang kedokteran, baik di tingkat nasional maupun internasional," ucapnya.

Sebagai informasi, Budi Santoso, yang dikenal sebagai ahli ginekologi dan onkologi, memiliki rekam jejak yang mengesankan dalam pengembangan teknologi reproduksi. Pemecatannya sebelumnya memicu kontroversi di kalangan akademisi dan publik, dengan dukungan luas dari berbagai pihak yang menginginkan pengembalian posisinya.

Editor : Wahab Firmansyah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network