BEKASI, iNewsBekasi.id- Bawaslu Kabupaten Bekasi mencatat ada sebanyak 190 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berpotensi rawan pada saat pelaksanaan berlangsung Pilkada Kabupaten Bekasi 2024. Tak itu saja Kecamatan Cikarang Selatan juga masuk kategori rawan karena sejumlah cabup dan cawabup berdomisili di wilayah tersebut.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran pada Bawaslu Kabupaten Bekasi, Khoirudin mengatakan, ada sebanyak 22 indikator sehingga 190 TPS tersebut masuk kategori rawan.
"Kita sering koordinasi dengan KPU ya jadi hal-hal yang patut kita petakan dalam potensi kerawanan TPS. KPU juga sudah melalukan antisipasi, makanya ada beberapa TPS yang tadinya di tempat rawan banjir dipindah ke tempat lebih tinggi," katanya pada Senin (25/11/2024).
Menurut dia, sebanyak 190 TPS ini diidentifikasi rawan bencana seperti banjir, tanah longsor dan gempa bumi.
"Terdapat di lima Kecamatan akan berpotensi rawan dimana indikatornya adalah wilayah tersebut rawan bencana diantaranya Kecamatan Tambun Selatan, Muaragembong, Cibitung, Sukakarya, dan Tarumajaya," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, untuk mengantisipasi berjalannya proses rekapitulasi yang sering terjadi keterlambatan di Kecamatan Tambun Selatan, pihaknya sudah berkordinasi dengan KPU setempat.
Nantinya, Bawaslu hanya mengawasi berlangsungnya proses perhitungan guna memastikan hal-hal yang kurang berkenaan logistik untuk segera diantisipasi.
"Urusan masalah teknis KPU kita tidak mengetahuinya yang pasti kalau kita hanya mengawasi terkait masalah logistik yang turun sampai saat ini udah sampai di PPS," tuturnya.
Khoirudin juga memberikan atensi khusus untuk Kecamatan Cikarang Selatan karena beberapa calon Bupati bertempat tinggal di wilayah tersebut. Di wilayah ini rentan terjadi persoalan menghina, menghasut, dan mengintimidasi baik penyelenggara dan pemilih.
"Kita sudah berkordinasi kepada Panwascam untuk benar-benar jangan sampai ibarat kata terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan. Pilkada ini bukan hanya milik penyelenggara kondusifitas terkait masalah Kabupaten Bekasi tergantung warganya, kalau warganya paham kita sama-sama orang Bekasi ya kita menjaga sama-sama kemudian mengakan sama-sama tinggal kesadaran dari masyarakat aja terkait Pilkada ini," ungkapnya.
Terpisah, Ketua KPU Kabupaten Bekasi Ali Rido mengklaim sudah mengantisipasi adanya potensi kejadian-kejadian yang akan berlangsung pada hari pelaksanaan Pilkada nanti.
"Adapun jika terjadi banjir atau genangan konteksnya kan berbeda. Intinya kita sudah mengantisipasi dengan teman-teman badan ad-hock untuk merelokasi TPS jika terjadi bencana banjir atau pun genangan air ke tempat-tempat yang lebih tinggi," katanya.
Kedua, lanjut dia, pihaknya sudah berkordinasi dan berkomunikasi intens dengan BPBD Kabupaten Bekasi terkait kesiapsiagaan tentang banjir dan lain-lain. Artinya langkah ini untuk meminimalisir kejadian yang diluar dugaan jika terjadi banjir pada saat pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara.
"Intinya kita tidak mau mendahului kuasa Tuhan jika pada hari H pelaksanaan pencoblosan terjadi hujan atau bagaimana kita kan enggak tahu. Intinya antisipasinya adalah kita terus memberikan pelayanan yang prima terhadap pemilih," ucapnya.
Editor : Wahab Firmansyah
Artikel Terkait