BEKASI, iNewsBekasi.id- Ribuan nelayan mengeluhkan keberadaan pagar dari bambu di laut Jembatan Cinta, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi yang dikerjakan PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN). Keberadaan pagar laut tersebut membuat penghasilan tangkapan ikan menyusut drastis.
Ketua Forum Nelayan Kabupaten Bekasi Abdulrahman mengatakan, ada sebanyak 4.200 nelayan dari 39 kelompok nelayan di Tarumajaya yang mengeluhkan keberadaan pagar laut tersebut. Pagar bambu yang terbentang sepanjang 3 kilometer mulai dari laut wilayah Tarumajaya ini jelas membuat resah masyarakat pantai pesisir, terutama para nelayan.
"Yang dikhawatirkann itu proyek reklamasi setelah ada patok-patok di laut. Para nelayan yang dulunya melaut dari pukul 08.00-17.00 WIB, bisa dapat 5-6 kilogram dengan menggunakan bubu naga. Sekarang, mereka melaut dari pukul 08.00 WIB sampai magrib cuma dapat 4 sampai 5 ons saja dengan alat yang sama," katanya pada Rabu (15/1/2025).
Hal senada juga dikatakan Nurjali, dengan adanya kegiatan reklamasi itu para nelayan yang ingin melaut terpaksa harus melintasi lebih jauh untuk menuju laut.
Selain itu, bagi para nelayan yang menggunakan perahu kecil tidak lagi bisa melaut. Sebab, untuk mendapatkan hasil tangkapan meski ke tengah laut, bahkan terkadang sampai laut wilayah Marunda, Jakarta Utara.
"Nelayan-nelayan kami itu menggunakan perahu-perahu kecil saja. Adanya patok-patok bambu seperti ini, kami harus berlayar lebih jauh ke tengah lautan untuk mencari ikan. Kadang harus sampai ke Marunda, sedangkan perahu kecil ini tidak layak untuk berlayar ke tengah, namanya bunuh diri," ucapnya.
Editor : Wahab Firmansyah
Artikel Terkait