
BEKASI, iNewsBekasi.id- Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mengejar pertumbuhan talenta digital di Indonesia dengan kembali menghadirkan program Digital Talent Scholarship (DTS) dan melaksanakan survei Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2025. Program ini, guna mendukung pengembangan dan keterampilan digital bagi masyarakat Indonesia.
"Pada tahun 2025 ini program DTS menargetkan ada 100 ribu lulusan dari berbagai pelatihan mulai dari topik Artificial Intelligence, cyber security, komputasi awan, hingga coding," ungkap Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo dalam acara "Kick Off Program Badan Pengembangan SDM (BPSDM) Kemkomdigi 2025" di Digital Talent Center Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jumat (24/1/2025).
Menurut Angga, program DTS sudah menjadi program andalan dari BPSDM Kemkomdigi khususnya dalam mendukung pengembangan keterampilan digital bagi masyarakat Indonesia.
"Keterampilan-keterampilan itu diharapkan mampu berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan industri sehingga dapat mendukung juga pertumbuhan ekonomi digital," ujarnya.
Angga menuturkan, program ini melibatkan kolaborasi lintas pemerintah, komunitas masyarakat, institusi pendidikan tinggi, dunia usaha. Bahkan media agar setiap pelatihan yang diberikan bisa tersampaikan dengan optimal.
"Pentingnya mengejar pertumbuhan talenta digital di Indonesia berkaca dari kebutuhan industri yang terus berkembang sejalan dengan percepatan transformasi digital di Indonesia," tuturnya.
Apalagi, lanjut Angga, saat ini di masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto ada empat program yang tengah disoroti, yaitu makan bergizi gratis (MBG), swasembada pangan, swasembada energi, dan hilirisasi yang kesuksesannya membutuhkan peran sumber daya manusia (SDM) yang cakap digital.
"Ini (program-program prioritas ini) akan sangat berguna bagi masyarakat kita apabila ditopang oleh sumber daya-sumber daya kita yang cakap dalam dunia digital," katanya.
Maka dari itu, Angga menambahkan, dalam pelaksanaannya DTS di 2025 menggandeng banyak mitra khususnya perusahaan-perusahaan teknologi seperti Microsoft, CISCO, Google, Indosat, Alibaba, hingga Amazon Web Service agar pelatihan yang diberikan bisa sejalan dengan kebutuhan industri.
Tak hanya memberikan pelatihan, kata Angga, dengan mitra-mitra tersebut Kemkomdigi juga menginisiasi kegiatan penyerapan talenta digital mulai dari bootcamp, kesempatan magang, hingga job fair.
"Bermitra dengan berbagai pemangku kepentingan menjadi hal yang sangat penting, baik dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, berbagai perusahaan teknologi digital serta perguruan tinggi," kata Angga.
Sebagai simbolisasi, dalam mendukung program DTS 2025 dilangsungkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Kemkomdigi dengan pelaku dari perusahaan teknologi yang akan terlibat memberi pelatihan bagi talenta digital.
Penandatanganan dilakukan oleh Plt Kepala Badan Pengembangan SDM Kementerian Komdigi Hary Budiarto dengan Chief Financial Officer & Diversity/Inclusion Lead Microsoft Indonesia Krishna Worotikan.
Selain meresmikan kembali berlangsungnya DTS di 2025 untuk menyiapkan pengembangan talenta digital yang tepat sehingga merata di Indonesia, Kemkomdigi juga menjadikan momen ini untuk memulai pelaksanaan survei Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) di tahun ini.
Sementara, Plt Kepala Badan Pengembangan SDM Kementerian Komdigi Hary Budiarto menyebutkan bahwa IMDI penting dilakukan untuk melihat kondisi masyarakat mengadopsi teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari.
"(Apabila hasilnya sudah ada) Kita akan fokus ke kabupaten. kota, yang mana temuan IMDI-nya masih kurang, kurang bagus. Maka kita akan konsentrasi mengembangkan SDM digital di situ. Kami akan melakukan survei dalam empat pilar yaitu terkait kesiapan infrastruktur (digital), keterampilan digital, industri digital, dan literasi digital," kata Hary.
Editor : Wahab Firmansyah
Artikel Terkait