Lewat Pameran Foto, BRWA Coba Lindungi Wilayah Adat

Mohamad Yan Yusuf
Lewat Pameran Foto, BRWA Coba Lindungi Wilayah Adat Kepala Divisi data dan informasi BRWA, Ariya Dwi Cahya. Foto/Istimewa

JAKARTA, iNewsBekasi.id- Badan Registrasi Wilayah Adat (BRWA) menggelar Exhibition 2025 atau pameran foto di lobby kantor Radio Republik Indonesia (RRI), Gambir, Jakarta Pusat, Senin (17/3/2025).

Kepala Divisi data dan informasi BRWA sekaligus Ketua pelaksana BRWA Exhibition 2025, Ariya Dwi Cahya mengatakan, kegiatan ini digelar untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait isu wilayah adat secara komperhensif.

"Kami mengajak publik supaya mengetahui apa itu masyarakat adat dan bagaimana strategi pengakuan wilayah adat. Kami juga serahkan data (wilayah adat) ke pemerintah pusat seperti itu," katanya di lokasi, Senin (17/3/2025).

Langkah ini, lanjut dia, sebagai cara menggerakan kepedulian publik terhadap isu masyarakat adat. Lomba ini diikuti 420 peserta yang kemudian mendapati 20 foto terbaik. 

"Dari 20 foto itu dikurasi oleh juri dan akhirnya ada tiga yang akan jadi pemenang. Di belakang saya ini akan dipilih mana yang jadi nomor 1, 2, dan 3," ujarnya.

Menurut Dwi, peta wilayah adat sudah dikerjakan oleh masyarakat adat sejak tahun 1990-an. Kemudian, pemerintah belum pernah melakukan pemetaan wilayah adat, maka dibentuklah BRWA pada tahun 2010 silam.

BRWA memiliki peran mencatat jumlah wilayah adat di Indonesia agar tidak ada pihak-pihak yang menyerobot atau mencari keuntungan. Bahkan tercatat ada 1.500 wilayah adat yang tercatat dengan total luas keseluruhan 32,3 hektare.

"Data itu kami serahkan kepada pemerintah agar dalam proses penyusunan kebijakan dan pembangunan itu bisa mengakomodir masyarakat adat seperti itu," jelasnya.

Hal ini, lanjut Dwi, supaya tidak ada lagi tumpang tindih konflik tanah adat di Indonesia. Dari 32,3 juta hektare data masyarakat adat yang diserahkan ke pemerintah pusat, ada sekira 5 juta hektare yang sudah dapat perlindungan.

"Kami membantu pemerintah di masing-masing kabupaten/kota dan provinsi untuk memverifikasi wilayah adat," tuturnya.

Sementara itu, Gaby salah satu pengunjung di pameran itu menilai bahwa kegiatan seperti ini sangat baik dan bagus bagi masyarakat.

Sehingga, masyarakat bisa mengetahui wilayah adat yang ada di Indonesia mendapatkan perlindungan.

"Kegiatan ini harus rutin sih kalau menurut saya, karena kami masyarakat awam tahu ada wilayah adat yang harus dijaga," ucapnya.

Editor : Wahab Firmansyah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update